Infrastruktur Buruk, Kota Medan Belum Layak Punya BTS

Infrastruktur Buruk, Kota Medan Belum Layak Punya BTS

7 Februari 2020 0 By admin tabayyun
Spread the love

Tabayyun.id – Medan: Kondisi infrastruktur Kota Medan yang masih kurang pembenahan, dinilai belum pantas memiliki transportasi massal layanan Skema Buy The Service (BTS) yang akan beroperasi pada April mendatang. 

“Kebiasaan kita kalau ada sumbangan terima saja, meski sebenarnya kita tidak siap. Pola fikir ini harus dirubah. Harusnya disiapkan dulu sarana dan prasarananya, barulah kita mengajukan bantuan seperti bus BTS itu. Karena kehadiran BTS ini dikhawatirkan menambah kemacetan yang sampai saat ini belum bisa diatasi Pemko Medan,” ujar anggota Komisi IV DPRD Medan, Hendra DS, kepada wartawan,, Jumat (7/2/20) . 

Diketahui, Kemenhub menyediakan anggaran sebesar Rp 50 miliar untuk moda transportasi massal skema BTS di Kota Medan. Nerarti anggaran 1 koridor sebesar Rp.10 miliar. Dimana nantinya akan beroperasi pada April 2020 mendatang sebanyak 81 unit bus dengan memiliki lima koridor. 

Menurut Hendra, saat ini saja masih banyak angkutan kota (angkot) dan terminal liar yang belum bisa ditertibkan. 

“Ini kan harus dibenerin dulu, jangan nanti malah menambah kemacetan. Diuji ulang angkot-angkot yang tidak layak, jangan lagi dibiarkan beroperasi,” ungkapnya. 

Kemudian, tambah politisi Partai Hanura ini, kehadiran BTS diuji coba dulu dalam 1 minggu, untuk melihat titik mana yang jadi sumber kemacetan akibat adanya BTS. 

“Jadi jangan langsung dioperasionalkan. Bus Mebidangro saja banyak tidak berfungsi, haltenya dirusak dan busnya bisa diberhentikan disembarangan jalan,” katanya. 

Memang, lanjut Hendra, kehadiran bus massal dibutuhkan dan secara perlahan angkot dihilangkan. Namun supir-supir angkot tetap harus diberdayakan di pekerjaan lain sehingga tidak menambah jumlah pengangguran. “Pemko harus fikirkan ini,” tegasnya. 

Anggota Komisi IV DPRD Medan lainnya, Edwin Sugesti Nasution, mengatakan kehadiran BTS bisa mempercantik Kota Medan, dan sebaliknya menimbulkan kesemrawutan. 

“Maka Dishub harus kerja keras mengantisipasi sejak dini. Saya lihat belum ada tanda-tanda pembenahan di lapangan dan masih sebatas publish di media. Kita berharap kepercayaan Kemenhub RI jangan disia-siakan, tetapi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin,” sebutnya. 

Apalagi tambah, Edwin Sugesti, penataan Lapangan Merdeka harus benar-benar dibenahi tanpa menghilangkan nilai sejarah. “Kita harapkan Lapangan Merdeka jangan sampai kumuh dan semrawut,” tuturnya.

Selain itu katanya, Dishub Medan didorong supaya melakukan kordinasi dengan Dishub Sumut mengevaluasi trayek angkutan kota yang dimungkinkan sampai Deli Serdang. Begitu juga dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) jajaran Pemko Medan supaya saling menopang. 

“Nasib pemilik angkutan juga harus diperhatikan karena kehadiran BTS dipastikan berdampak dengan penurunan-penumpang. Jangan sampai enak di awal tapi tidak nyaman di kemudian hari pada masyarakat,” pungkasnya. (erwe)

Teks foto: Hendra DS