Warga Medan Deli Keluhkan Polusi Dari Pabrik

Warga Medan Deli Keluhkan Polusi Dari Pabrik

13 Mei 2025 0 By admin tabayyun
Spread the love

Medan, Tabayyun.id : Warga Kecamatan Medan Deli mengeluhkan polusi udara (debu) yang dikeluarkan pabrik yang berada di seputaran pemukiman warga. Dan warga semakin kecewa karena mereka tidak mendapat kompensasi dari pihak perusahaan.

Keluhan ini terungkap saat Anggota DPRD Medan, Lailatul Badri, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan No. 01 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Minggu (11/5/25), di tiga lokasi berbeda di Kec. Medan Deli, yakni di Jalan Pancing Pasar 4, Kel. Mabar Hilir, di Jalan Mangaan V Gg. Melati, Kel. Mabar, dan di Jalan Alumunium Raya Gg. Banten, Kel. Tanjung Mulia Hilir.

“Banyak pabrik di sini. Bantuan yang disalurkan setiap bulan tidak jelas kemana diserahkan. Sebab, warga yang berdomisili berdekatan dengan pabrik dan selalu terkena dampak, baik polusi dan limbah, malah tidak dapat. Sedangkan warga yang berdomisili jauh-jauh malah dapat,” ujar Armali, warga Jalan Mangaan V, Lingkungan 16.

Hal senada juga disampaikan Anto, warga Jalan Alumunium Raya, Lingkungan 2, Gg. Banten. “Setiap hari, warga di sini menghirup debu kayu dari olahan PT. CRJ di Jalan KL Yos Sudarso. Tapi, warga tidak ada menerima kompensasi dari perusahaan tersebut,” ungkap Anto.

Anto juga bilang, perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan mebel itu membuat air terkontaminasi. “Setiap hujan, air sumur warga terkontaminasi. Namun, pihak perusahaan tidak ada memberikan apa-apa kepada warga,” ungkapnya.

Mendengar keluhan warga tersebut, Anggota DPRD Kota Medan, Lailatul Badri, meminta Kepala Lingkungan (kepling), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Lurah, untuk mendata pabrik yang berdiri di sana.

“Tolong data warga yang kena efek dari pabrik-pabrik tersebut. Karena, banyak warga yang tidak dapat bantuan. Jika saya balik lagi kemari, masalah tersebut sudah kelar,” tegas politisi yang akrab disapa Lela itu.

Politisi perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan pihaknya akan segera turun ke lokasi setelah mendapatkan data.

“Saya duduk di Komisi IV, dan persoalan pabrik-pabrik ini masih bidang kami. Di Kecamatan Medan Deli ini begitu banyak pabrik, tapi sangat sedikit memberikan perhatian kepada warga sekitar, terutama dalam hal Corporate Social Responsibility (CSR). Apalagi warga yang jelas-jelas terkena dampaknya,” ungkap Lela.

Dalam kegiatan tersebut warga juga mengeluhkan persoalan bantuan yang digulirkan pemerintah terutama PKH.
Selain itu, warga juga mengeluhkan hingga kini belum menikmati fasilitas air bersih milik PDAM Tirtanadi.

”Di Lingkungan 13 ini hampir seluruh warga belum menikmati sarana air bersih milik PDAM Tirtanadi. Semuanya masih sumur, tapi tidak layak karena banyak pabrik airnya jadi berminyak dan kuning ,” keluh warga.

Hal yang sama juga dikeluhkan warga di Jalam Pasar 4 Lingkungan 5 Gg Anggrek, Mabar, yang juga belum menikmati fasilitas air bersih. Namun, tak lupa warga mengeluhkan kondisi jalan di Gg 78 yang belum terbenahi.

”Untuk persoalan ini akan menjadi atensi saya. Dan kita juga mendorong agar Pemko Medan segera melakukan pembenahan jalan di Kecamatah Medan Deli terkhusuS kita harapkan perhatian saudara Wali Kota Medan,” kata Lela. (erwe)

Teks foto: Anggota DPRD Medan, Lailatul Badri, berfoto bersama peserta sosialisasi Perda No. 01 Tahun 2016, Minggu (11/5/25) di tiga lokasi berbeda di Kec. Medan Deli. (Ist)