
Pemko Diminta Terbitkan SE Larangan Obat Penyebab Gagal Ginjal Pada Anak
22 Oktober 2022Medan, Tabayyun.id : Kasus gagal ginjal akut misterius kian menjadi ketakutan besar di masyarakat. Betapa tidak, saat ini 11 anak di Sumatera Utara (Sumut) menderita gagal ginjal akut misterius, dimana tujuh di antaranya meninggal dunia.
Menyikapinya, anggota Komisi II DRPD Medan, Syaiful Ramadhan (foto), meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) agar lebih proaktif dalam mengantisipasi maupun mencegah penyakit gagal ginjal akut misterius agar tidak meluas.
“Gagal ginjal akut misterius ini sudah viral dan membuat para orang tua menjadi takut untuk memberikan sesuatu kepada anaknya, baik makanan ataupun obat. Dinkes harus terus berkordinasi dengan Kemenkes guna mengetahui penyebab pasti penyakit tersebut,” ucap Syaiful Ramadhan kepada wartawan, Jumat (21/10/22).
Syaiful juga menyarankan kepada Dinkes Kota Medan untuk “jemput bola”, yakni berkordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Kota Medan.
“Saat ini kita ketahui penyebab gagal ginjal akut misterius ini akibat obat jenis sirup dan mengandung paracetamol. Pemko Medan harus segera mengeluarkan Surat Edaran (SE) pelarangan obat-obatan yang disebut menjadi penyebab penyakit gagal ginjal akut misterius itu,” ujar Syaiful.
Selain itu, Ketua Fraksi PKS ini juga meminta BPOM bersama Dinkes melakukan sidak ke setiap apotik guna memastikan semua obat yang dilarang tersebut sudah tidak diperjualbelikan lagi.
“Penyakit ini menyasar kepada anak-anak, tentu ini harus menjadi perhatian bersama. Saat ini sudah ada korbannya di Kota Medan. Kita tidak ingin ini ada lagi anak-anak lain yang menjadi korban,” tegasnya.
Syaiful menambahkan, pihaknya (DPRD Medan red) juga berencana memanggil pihak Dinkes Medan dan BPOM di Medan untuk membahas permasalahan ini secara serius.
“Kita juga menyarankan kepada para orang tua agar memperhatikan makanan maupun obat yang diberikan kepada anaknya ketika sakit. Segala imbauan yang diberikan pemerintah harap diperhatikan, begitu juga dengan apotik untuk mematuhi imbauan tersebut,” pungkasnya. (erwe)