
Daniel Pinem Minta PDAM Tirtanadi Segera Sahuti Protes Warga Simalingkar
31 Agustus 2022Medan, Tabayyun.id : Anggota DPRD Medan, Daniel Pinem (foto), sangat prihatin atas apa yang dialami oleh masyarakat Perumnas Simalingkar karena persoalan matinya air ledeng selama beberapa hari ini.
“Aksi masyarakat Perumnas Simalingkar dan sekitarnya yang memprotes matinya air kita sangat prihatin atas peristiwa ini. Jadi, kita harapkan managemen PDAM Tirtanadi segera mengambil keputusan cepat agar jangan berlarut-larut,” kata Daniel Pinem kepada waetawan, Rabu (31/8).
Ia mengatakan bahwa PDAM Tirtanadi tidak berada di naungan Pemko (Pemerintah Kota) Medan namun di bawah tanggung Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu. Tapi pihaknya tetap mendorong adanya peerbaikan di managemen perusahaan tersebut.
“Namun, atas apa yang dialami masyarakat serta sebagai perwakilan dari suara masyarakat Kota Medan, kita berharap agar Pemerintah Propinsi dapat lebih peka dan memperhatikan akan hal ini ,” kata politisi PDI Perjuangan itu.
Daniel menambahkan, apa yang dikeluhkan masyarakat itu bukan sekali ini saja, tapi sudah terlalu sering. “Tidak hanya air mati dan air kotor, tapi juga kebijakan tarif yang secara tiba-tjba naik drastis tanpa ada pemberitahuan dengan alasan perubahan sistem bayar,” ungkapnya.
Untuk itu Daniel tetap mendorong agar Wali Kota Medan juga secepatnya mengambil kebijakan. Sebab, imbuh Daniel, Wali Kota Medan, M. Bobby Afif Nasutuon, pada bulan Juni kemarin sudah jelas menyatakan 80 persen pelanggan PDAM Tirtanadi adalah warga Kota Medan.
“Ada keinginan saat itu Pemko Medan memiliki saham agar dapat melakukan pembenahan. Kami tetap mendukung langkah ini agar secepatnya direalisasikan segera sehingga warga dapat terbantu dalam memperoleh air bersih,” kata Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan itu.
Tak hanya itu, lanjut Daniel, bila memang langkah tersebut tidak bisa dilakukan, maka dapat dibangun saluran penampungan air yang selama ini sudah dilakukan oleh Pemko Medan dengan PDAM Tirtanadi.
“Jalankan saja apa yang sudah ada dalam hal ini sistem penampungan air. Dan ini sudah ada di beberapa lingkungan termasuk di tempat saya tinggal, sehingga masyarakat dapat menikmati sarana air bersih,” kata Daniel.
Sebelumnya, ratusan emak-emak melakukan unjuk rasa di kantor PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan di Jalan Jamin Ginting, Medan. Dalam aksi itu, emak-emak tersebut tak hanya membawa panji dan ember, tapi juga bra yang memprotes matinya air di kawasan Simalingkar. (erwe)