Bobby Nasution: Masjid Bisa Jadi Tempat Pembentukan Jati Diri

12 Oktober 2021 0 By tabayyun admin
Spread the love

MEDAN, TABAYYUN.ID: Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan bahwa masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah melainkan sebagai tempat membentuk jati diri manusia yang lebih baik serta dapat mewujudkan program masjid mandiri.

Hal itu dikatakan Bobby Nasution di sela- sela acara peletakkan batu pertama renovasi pembangunan Masjid Quatul Muslimin, di Jalan HM Joni, Medan Area, Senin (11/10/ 2021).

“Kita tentu paham masjid adalah sebuah rumah ibadah, namun melalui masjid kita juga dapat membentuk jati diri yang lebih dan membuat peradaban baik itu kegiatan sosial maupun ekonomi,” ujar Bobby.

Menurut Bobby, renovasi pembangunan Masjid Quatul Muslimin ini akan semakin memperluas masjid tentunya ini bukan hanya bangunan masjid saja yang luas, tetapi juga dapat memperluas manfaat kepada masyarakat khususnya di sekitar masjid.

“Contohnya jamaah masjid harus bisa melihat kondisi jamaah yang rumahnya di sekitar Masjid atau berjarak 10 sampai 50 meter dari masjid. Jika ditemukan masyarakat yang kurang mampu maka harus menjadi perhatian kita khususnya pengurus masjid,” papar Bobby.

Bobby menambahkan Masjid Quatul Muslimin yang saat ini sedang direnovasi merupakan ladang amal atau peluang bagi kita semua untuk bersedekah. Artinya masyarakat diminta tidak ragu dan takut untuk berinfaq dan bersedekah untuk membangun rumah Allah SWT.

“Kita juga akan dorong untuk ASN dilingkungan Pemko Medan agar dapat menyalurkan infaq dan sedekahnya untuk pembangunan masjid, agar cepat selesai dibangun dan menjadi amal bagi kita,” ujar Bobby Nasution yang hadir didampingi Kabag Kesra Khoiruddin Rangkuti, Camat Medan Area, Hendra Asmilan.

Diketahui, Pemko Medan saat ini memiliki program masjid mandiri. Dalam program ini banyak melibatkan stakeholder seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Pelaku Usaha. Selain  menjadi pusat perekonomian Program masjid mandiri juga akan membantu masjid dalam mengurus surat menyurat atau perizinan. Artinya kita tidak ingin ada lagi masjid yang bermasalah atau terkendala dengan surat menyurat maupun perizinan.

“Saya berharap masjid Quatul Muslimin dapat menjadi salah satu masjid mandiri. Kita juga membantu dan  mendorong pengurus masjid dapat mengurus surat menyurat maupun perizinan. Sebab hal tersebut merupakan salah satu dari program masjid mandiri,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua renovasi pembangunan Masjid Quatul Muslimin, Kamal Sofyan Nasution, menyampaikan bahwa masjid ini awalnya berdiri diatas lahan seluas 944 meter, namun ditahun 2012 atas partisipasi para jamaah pengurus masjid membeli tanah yang berada di samping masjid seluas 629 meter, sehingga saat ini masjid akan direnovasi dan diperluas diatas lahan 1573 meter.

“Saat ini masjid berada satu meter dibawah jalan raya, tentu kondisi ini sudah tidak memungkinkan bagi masjid yang terletak di tengah kota. Oleh karena itu atas inisiatif para jamaah kita niatkan renovasi dan perluasan Masjid,” papar Kamal Sofyan. (Dik)