Renville: Pemko Harus Segera Atasi Parit dan Banjir di Helvetia

Renville: Pemko Harus Segera Atasi Parit dan Banjir di Helvetia

11 Mei 2021 0 By admin tabayyun
Spread the love

Medan, Tabayyun.id : Warga Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia, mengeluhkan kondisi infrastruktur parit yang sudah 80 persen tertimbun tanah. Selain itu, persoalan banjir juga masih belum teratasi di kelurahan tersebut.

Keluhan masyarakat ini terungkap saat pelaksanaan Reses Masa Sidang III Tahun Sidang II Tahum Anggaran (TA) 2021 Anggota DPRD Kota Medan, Renville Pandapotan Napitupulu (foto), Senin (10/5/21), di Lapangan Jalan Cendana Lingkungan 15, Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia.

Kegiatan ini dihadiri perwakilan sejumlah OPD di jajaran Pemko Medan, perwakilan BPJS Kesehatan, Camat Medan Helvetia, Lurah Helvetia Tengah serta jajaran Kepling dan ratusan masyarakat.

Diungkapkan Jhon Simanjuntak, warga Jalan Mawar Raya, kondisi parit di lingkungannya hingga kini belum teratasi. Bahkan kondisinya saat ini sangat parah dimana di sejumlah wilayah paritnya sudah tertimbun tanah hingga 80 persen. 

“Di sejumlah wilayah paritnya terdiri dari 80 persen tanah. Dan hingga kini tidak ada perhatian dari Pemko Medan,” ungkapnya.

Menurut Simanjuntak, kondisi ini disebabkan tidak adanya ketegasan dari aparatur pemerintahan wilayah untuk membenahi parit tersebut. “Intinya kami ingin ada percepatan penanganan parit agar tidak terjadi banjir yang bisa berdampak ke kondisi jalan,” tandasnya.

Menyikapi masalah ini, anggota DPRD Kota Medan, Renville Pandapotan Napitupulu mengatakan untuk mengatasi persoalan parit ini pemerintah wilayah harus berkoordinasi dengan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) setempat bekerjasama dengan Dinas PU Medan. 

“Bila kondisi paritnya sudah parah, maka itu tugas Dinas PU mengatasinya, Pemko harus segera atasi masalah ini, jangan ditunda lagi, kasihan warga yang disulitkan masalah parit ini. Kepada warga, bila nanti masalah parit ini belum juga ditangani, mohon saya dikabari untuk ditindaklanjuti,” tegasnya.

Lurah Helvetia Tengah, Irwanta G, pada kesempatan itu mengatakan parit di Jalan Mawar Raya sudah menjadi fokus pihaknya dan Dinas PU untuk segera dibenahi. “Namun semua pengerjaan infrastruktur ada gilirannya, Semoga dalam waktu dekat parit itu bisa ditangani,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Camat Medan Helvetia, Andy M Siregar, mengungkapkan permasalahan banjir di Helvetia Tengah hingga kini belum bisa teratasi. Banjir yang terjadi berasal dari luapan Sungai Bederah. 

“Saya sudah koordinasikan dengan para kepling agar masalah ini dapat dituntaskan. Namun kita butuh dukungan dari masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan agar masalah ini cepat teratasi,” sebutnya.

Di bagian lain, sejumlah warga kurang mampu juga mengeluhkan masalah bantuan sosial yang tidak mereka terima. Diungkapkan br Sinambela bahwa dirinya hingga kini tidak pernah mendapat bantuan sosial, padahal dia termasuk warga kurang mampu. 

Menjawab aspirasi warga tersebut, Renville Napitupulu yang juga Ketua DPD PSI Kota Medan ini meminta kepada warga kurang mampu yang tidak mendaptkan bantuan untuk segera mendaftarkan diri di kelurahan agar nantinya bisa masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Warga tak mampu atau miskin wajib terdaftar di DTKS. Aparatur pemerintah, khususnya kepling saya minta untuk aktif menjemput berkas warga yang berhak masuk DTKS,” tandasnya.

Masalah buruknya kondisi parit juga mengemuka di kegiatan reses kedua Renville Napitupulu yang digelar di hari yang sama di Lapangan Jalan Sei Silau Lingkungan XI, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Medan Baru. 

Kali ini warga mengeluhkan parit tersumbat di sejumlah wilayah di Kelurahan Merdeka. Warga meminta kepada Pemko Medan untuk segera mengatasi persoalan parit ini.

Selain itu, masalah tumpukan sampah juga menjadi persoalan warga yang diharap segera dapat diatasi Pemko Medan.

Menyahuti harapan warga, Renville meminta aparatur pemerintahan setempat untuk segera berkoordinasi dengan dinas terkait Pemko Medan guna mengatasi persoalan yang terjadi di Kelurahan Merdeka. (erwe)