Pembangunan Islamic Center Medan Masih Terkendala
9 Juli 2020Medan, Tabayyun.id : Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Medan, Hendra DS (foto), mempertanyakan soal pembangunan Islamic Center yang hingga kini pembangunannya tidak selesai.
Pertanyaan ini disampaikan Politisi Partai Hanura tersebut saat rapat pembahasan Ranperda Kota Medan tentang Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Tahun Anggaran 2019 bersama Dinas Perumahan Permukiman Penaraan Ruang (Perkimtaru) Kota Medan, Rabu (8/7/2020), di ruangan Banggar DPRD Medan.
Rapat dipimpin Ketua DPRD Medan, Hasyim, didampingi Wakil Ketua Ihwan Ritonga, dihadiri anggota Banggar, seperti Paul Mei Simanjuntak, Afif Abdillah, Hendra DS, Dedy Anshari Lubis, Abdul Rahman, Renville Napitupulu, Siti Suciwati, Edwin Sugesti dan Syaiful Ramadhan.
“Perencanaan pembangunan Islamic Center sudah cukup lama, namun sampai saat ini pembangunan tak juga selesai. Lalu bagaimana pertanggungjawabannya? Dan seperti apa progressnya?” tanya Hendra.
Sedangkan anggota Bangga lainnya, Afif Abdillah, menyoroti pembangunan pasar dan banyaknya anggaran yang tak digunakan di Dinas Perkimtaru.
Dirinya melihat banyak pembangunan pasar bermasalah. Afif juga menilai perbaikan rumah untuk masyarakat penghasilan rendah banyak tak tepat sasaran.
Sementara, anggota Banggar, Dedy Ansyari Nasution, mempertanyakan soal relokasi puskesmas di Jalan Kemiri. Menurutnya, puskesmas tersebut sudah tak layak lagi.
“Puskesmas dekat pasar, sudah tak layak dikarenakan bau tak sedap masuk ke puskesmas. Bagaimana orang sakit mau sehat, bila mencium bau busuk setiap hari,” kata Dedy.
Selanjutnya, anggota Banggar, Paul Mei Simanjuntak, menyarankan agar Dinas Perkimtaru membuat pagar di rumah susun (rusun) agar kecelakaan tidak terulang kembali.
Menanggapi pertanyaan anggota Banggar, Kadis Perkimtaru Medan, Benny Iskandar, menyebutkan bahwa pembangunan Islamic Center terkendala dikarenakan pembebasan lahan yang semula direncanakan 40 hektar menjadi 20 hektar yang dibebaskan dan untuk dibangun.
Kendala lain, sebut Benny, sulitnya akses jalan masuk ke Islamic Center. “Itu yang menjadi kendala. Sehingga di tahun 2019, Dinas PU Kota Medan telah membuat aspal hotmix ke Jalan Rawe agar pembangunan Islamic Center terlaksana,” ujarnya.
Disebutkan Benny, sebanyak Rp. 20 miliar telah dianggarkan untuk pekerjaan tahap pertama di tahun 2020.
Soal pasar, diakui Benny, banyak terkendala dikarenakan pihak pengembang tidak melakukan tagihan pembayaran.
“Seperti pasar Kampung Lalang, pembangunan sudah selesai tapi tagihan pembayaran belum diajukan. Dan masih banyak pembangunan pasar-pasar yang belum terlaksana,” pungkasnya. (erwe)


