Dewan Pertanyakan Uang Retribusi  Pedagang Pasar Marelan Bervariasi

Dewan Pertanyakan Uang Retribusi Pedagang Pasar Marelan Bervariasi

24 Juni 2020 0 By admin tabayyun
Spread the love

Medan, Tabayyun.id : Anggota Komisi III DPRD Medan, Siti Suciati, blak-blakan menuding banyak kebocoran di Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan. Hal itu disebabkan ketidaktransparan direksi BUMD tersebut memaparkan anggaran.

Dalam rapat Komisi III dengan PUD Pasar Medan, Selasa (23/6/20), Suci memaparkan keheranannya dengan pengelolaan pasar, khususnya di Pasar Marelan.

“Saya melihat masih banyak pedagang yang berjualan di luar Pasar Marelan, padahal kios-kios di dalam masih banyak yang kosong,” bilang Siti Suciati pada rapat yang berlangsung di ruang Komisi III.

Politisi perempuan Partai Gerindra ini menduga, adanya permainan di lingkup PUD Pasar sehingga disinyalir banyak kebocoran anggaran.

“Survey saya di Pasar Marelan, pengutipan pedagang bervariasi. Ada yang Rp. 7 ribu, Rp. 8 ribu, Rp. 9 ribu. Bagaimana kriterianya, kenapa berbeda-beda kutipan? Kenapa pedagang yang di luar tidak dimasukkan, kan masih banyak lapak kosong. Jadi pasar bisa kelihatan lebih bersih dan tertata,” kata Suciati.

Dia menambahkan, prihatin dengan kondisi pasar yang semrawut dan tak tertata rapi. “Kita berharap ke depannya, pasar-pasar tradisional lebih tertata rapi, jangan semrawut dan bau lagi. Apalagi sampahnya, harus cepat dibersihkan,” harapnya.

Menyoal itu, Plt. Dirut PD. Pasar Medan, Nasib mengatakan pihaknya menetapkan retribusi Rp 10 ribu setiap hari ke pedagang. Namun dikarenakan kondisi pandemi Covid-19, pendapatan pedagang berkurang drastis.

“Karena itu banyak pedagang yang membayar semampunya saja, tak bisa dipatokkan. Kondisi saat ini ekonomi terganggu karena corona,” kata Nasib.

Namun alasan itu dibantah oleh Suciati, karena survey yang dilakukannya di Pasar Marelan sebelum masa pandemi corona. “Kenapa bisa ada negoisasi harga terhadap pedagang? Aneh juga. Saya survey sebelum pandemi corona,” katanya.

Mengenai itu, Nasib mengaku baru tahu dan akan mengevaluasi Kepala Pasar Marelan. Untuk kios yang kosong, Nasib menyebutkan sebagian kios sudah ada pemiliknya. Namun belum ditempati. (erwe)

Teks foto: Siti Suciati