Syekh TGK H Syihabuddin Syah Habiskan Hidupnya Untuk Ummat

6 Maret 2019 0 By admin tabayyun
Spread the love
Medan.Tabayyun.id – Pesantren Abu Keumala Al Aziziyah akan melaksanakan Haul ke-15 Syekh TGK H Syihabuddin Syah (Abu Keumala, red), bersama Majelis Taklim Himpunan Niagawan Aceh (Huna), Minggu (3/3) di pesantren itu di Jalan Sei Mencirim, Dusun 3 Paya Geli Kecamatan Sunggal, Deli Serdang.
Hal itu dikatakan putra Syekh TGK  H Syihabuddin Syah, TGK HM Ridwan. Diungkapkannya, haul ini diselenggarakan untuk membangkitkan semangat almarhum karena umurnya dihabiskan hanya untuk mengembangkan agama, membangun mesjid, mengarang buku.
“Semuanya hanya untuk ummatlah. Masa hidupnya dihabiskan kesitu. Namun beliau selalu menekankan paham alhusunnah wal jamaah,” ujar TGK HM Ridwan kepada wartawan, kemarin.
Selain membangkitkan semangat, TGK HM Ridwan juga menyebutkan pihaknya akan memperbanyak dan mendistribusikan buku karangan Syekh TGK  H Syihabuddin Syah. Tujuannya agar seluruh pihak bisa mengenal beliau lebih lagi.
“Dengan ini, karangan beliau kita perbanyak dan distribusikan. Agar kita bisa mengenal lagi siapa sosok beliau ini. Karena sekarang namanya sudah mulai tenggelam, banyak muridnya juga yang sudah meninggal. Sebagian juga muridnya tak melanjutkan. Nantinya buku beliau bisa didapatkan di pesantren ini,” ungkapnya.
Semasa hidupnya, TGK HM Ridwan menjelaskan, Syekh TGK H Syihabuddin Syah lebih banyak menjelaskan tentang ilmu tauhid. Karena itu, dari puluhan buku yang dikarang, sebagian besarnya menjelaskan ilmu tauhid.
“Beliau condongnya ke ilmu tauhid. Jika beliau menjelaskan hukum fiqih, nanti beliau kunci dengan tauhid. Karangan beliau terakhir itu kitab Ma’rifat yang artinya mengenal. Disitu dijelaskan bagaimana cara mengenal Allah. Beliau kupas sifat 20. Dijelaskannya disitu cara kita kenal Allah, kita musti harus menguasai sifat 20. Baik yang wajib mustahil zais dan yang lainnya. Berdasarkan dalil-dalil yang jelas dari sifat-sifat tersebut. Itu kita sudah terbenar untuk mengenal Allah dari tingkat paling rendah (Muktadin) itulah makna dari Awaludin Ma’rifatuallah,” jelasnya.
Kepada generasi muda, TGK HM Ridwan berpesan agar menjaga pesan guru terdahulu. Sebab, itu merupakan warisan yang telah diberikan guru pendahulu mereka yang harus dijaga. Kita ambil suatu hal yang baru yang dianggap tidak melenceng dan kontrovesial dengan pemahaman orang dulu.
“Arus modern tetap kita jalankan, tapi pemahaman kita ulama kita orangtua kita sudah mengajarkannya, tetap kita jaga. Kita tak bisa membendung arus modern, tetap harus kita ikuti, tapi jangan keluar dari koridor itu. Tetap pada pedoman ahlusunnah wal jamaah, yaitu kitab Allah, sunnah rassul, ijtima ulama dan qiyash (perbandingan). Itulah pedoman hukum alhusunnah wal jamaah,” jelasnya.
TGK HM Ridwan juga mengajak seluruh murid  untuk datang ke Pesantren Abu Keumala Al Aziziyah dan mengikuti Majelis Taklim Huna pada acara haul tersebut.
 “Sebagian murid beliau belum tahu adanya pesantren. Keberadaan pesantren ini didukung  penuh oleh majelis taklim HUNA pesantren Abu Kumala Alziziah yang jamaahnya kini alhamdulilah sudah 110 orang. Pengajiannya setiap malam Selasa dan Sabtu di pesantren yang diketuai oleh TGK Huseim Awahab (HP: 081361276754). Untuk yang  mencari kitab-kitab karangan almarhum bisa dimiliki dengan menghubungi Ketua BKM Mesjid Al Mustafa di pesantren, Tgk Fauzi (HP: 085206013040),” pungkasnya. (Rki)