Mahasiswa Bahas Infrastruktur Dengan Ketua DPRD Medan

1 November 2019 0 By admin tabayyun
Spread the love

Tabayyun.id – Medan: Masyarakat Kota Medan masih terus mengeluhkan buruknya infrastruktur jalan, drainase dan sarana-sarana publik yang dibutuhkan masyarakat.

Hal ini pun menjadi diskusi menarik antara Ketua Sementara DPRD Medan, Hasyim, saat menerima audensi rombongan Forum Mahasiswa Aktivis Bersatu, Jumat (01/11/2019) d iruang kerja Hasyim.

Forum Mahasiswa Aktivis Bersatu itu merupakan kelompok mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Kota Medan, yakni Ahmed Jibril Hasibuan, Munawar Alhabib Fachrul, Fikri Chandra Tanjung dan Ahmad Eilpahmi Fikri.

Hasyim mengatakan bahwa persoalan infrastruktur di Kota Medan merupakan persoalan klasik yang tak kunjung tuntas hingga saat ini.

“Kami sebagai pihak legislatif sudah sering menerima keluhan masyarakat untuk persoalan infrastruktur, baik jalan yang rusak hingga banjir. Tapi, sudah beberapa kali pergantian Walikota Medan tidak mampu diatasi hingga saat ini,” ucap Hasyim.

Ahmed Jibril Hasibuan salah satu mahasiswa, saat itu mempertanyakan persoalan banjir yang tidak bisa diatasi di Kota Medan.

Menjawab hal ini, Ketua DPC PDI Perjuangan itu mengatakan untuk persoalan banjir yang terjadi di Kota Medan, seluruhnya bisa diatasi jika ada kemauan.

Dipaparkan Hasyim bahwa saat Walikota Medan dijabat Bakhtiar Ja’far, Kota Medan telah memiliki cetak biru (blue print) proyek pengembangan drainase yang dinamai Medan Urban Development Project (MUDP) tentang sistem drainase/gorong-gorong, namun pada saat ini blue print itu hilang

“Kita harapkan Pemko Medan bisa mencari dimana blue print MUDP itu agar persoalan banjir bisa diatasi. Sebab di blue print ini semua gorong-gorong atau saluran air bisa diketahui kemana saja terhubung. Apabila ini ditemukan, maka kita yakin Kota Medan tidak lagi banjir,” kata Hasyim.

Dipaparkan Hasyim, beberapa kawasan yang kerap banjir terjadi di depan stasiun kereta api Medan dan Jalan Jawa.

“Ini kawasan yang paling parah bila hujan turun terutama Jalan Jawa. Tapi dari informasi yang kita dapatkan bahwa Pemko Medan sudah melakukan komunikasi dengan PT KAI agar melakukan pembenahan saluran yang berada di area PT KAI,” ungkap Hasyim.

“Belum lagi di Jalan Thamrin, Jalan Asia, yang bermuara dari kawasan Jalan Emas, termasuk di Jalan dr Mansyur Medan, termasuk kawasan Jalan Letda Sudjono yang harus dilakukan kordinasi dengan pihak PT Jasa Marga,” katanya.

Namun, kata Hasyim, pihaknya sangat prihatin karena tidak pekanya Pemko Medan melakukan langkah kordinasi dengan Pemerintah Pusat.

“Anggaran infrastruktur kita di Kota Medan ini masih sangat kecil. Seharusnya solusi utama yang dilakukan Pemko Medan bisa melakukan kordinasi dengan pemerintah pusat agar mendapatkan bantuan,,” kata Hasyim.

“Tapi ini tidak dilakukan Pemko Medan karena hanya bersifat menunggu saja tidak mau jemput bola secara langsung,” imbuhnya.

Hasyim mengungkapkan, pihaknya berungkali bersuara agar Pemko Medan bisa menjemput anggaran secara langsungke Pemerintah Pusat.

“Kita berungkali mendesak Pemko Medan membangun komunikasi dengan pemerintah pusat bagaimana mendapatkan anggaran. Bagaimana lpun harus dilakukan jemput bola langsung karena berapa banyak wilayah Indonesia ini,” ucapnya.

Dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD), dikatakan Hasyim, hal ini tidak mencukupi karena masih tingginya kebocoran pajak. “Untuk tingkat PAD Kota Medan masih sangat tinggi kebocoran baik pajak dari hotel dan restoran belum lagi parkir,” paparnya. (erwe)

Teks foto: Ketua Sementara DPRD Medan, Hasyim, diabadikan bersama rombongan Forum Mahasiswa Aktivis Bersatu. (Ist)