Dishub Medan Harus Tertibkan Parkir Liar Dan Bantu Atur Lalulintas
8 Juli 2019Tabayyun.id – Kemacetan di Kota Medan semakin parah. Selain akibat banyaknya lahan parkir yang menjamur, kurang pedulinya petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan terhadap pengaturan lalulintas juga disinyalir jadi penyebab bertambah kemacetan.
“Kemacetan bisa diminimalisir kalau Dishub Kota Medan mau turun tangan mengatur lalulintas dan parkir yang semrawut di Kota Medan,” ujar anggota Komisi IV DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak (foto) kepada wartawan, Senin (8/7/2019) di ruang kerjanya menanggapi kemacetan Kota Medan yang sudah cukup memprihatinkan.
Untuk lalulintas di jalanan, Bendahara F-PDI Perjuangan itu meminta Dishub turun tangan membantu polisi. “Dengan bantuan tenaga terutama saat pagi hari, diharapkan bisa mengurangi kemacetan jalan,” ujarnya.
Paul mengungkapkan, di beberapa tempat saat ini bisa dilihat kemacetan terutama pada pagi hari seperti di Jalan Panglima Denai, Aksara, Brigjend Katamso dan lainnya. Daerah itu sangat macet namun kurang tampak adanya petugas membantu memperlancar arus lalulintas.
Begitu juga masalah perparkiran, hampir 90 persen jalan di Kota Medan sudah dijadikan lahan parkir. Salah satu cara untuk mengatasi itu, Paul meminta Dishub mendata ulang lahan parkir yang ada, sehingga bisa diatur lebih baik dari saat ini.
Selain untuk mengurangi kemacetan, pendataan ulang lahan parkir juga bertujuan meningkatkan PAD. Karena, menurutnya, hingga saat ini, serapan PAD (pendapatan asli daerah) dari sektor tersebut hanya Rp.19,71 milliar atau 45 persen dari target Rp.43,81 milliar.
“Sementara PAD kita dari retribusi parkir tak sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Artinya, parkir pinggir jalan masih dikuasai oknum-oknum. Akibatnya, PAD dari sektor ini sangat sedikit sekali. Padahal kalau dilihat di lapangan, seharusnya besar,” jelasnya.
Paul mensinyalir ada permainan antara oknum di Dishub dengan pihak tertentu untuk kepentingan pribadi. Untuk itu, ia mendesak agar pihak terkait melakukan pemeriksaan terhadap dugaan praktik kotor yang merugikan keuangan Kota Medan.
“Jangan nanti semua badan jalan jadi lokasi parkir. Tapi pendapatan ke Pemko Medan tidak juga naik. Artinya banyak kutipan liar yang dilakukan oknum tertentu untuk diri sendiri,” ujarnya.
“Kita harapkan mereka bisa bekerja profesional dan tegas agar PAD yang didapatkan sesuai harapan,” pungkasnya. (erwe)