Dewan Minta Evaluasi Penutupan Akses Jalan di Depan Pintu Tol Bandar Selamat

Dewan Minta Evaluasi Penutupan Akses Jalan di Depan Pintu Tol Bandar Selamat

7 Juni 2025 0 By admin tabayyun
Spread the love

Medan, Tabayyun.id : Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Ahmad Afandi Harahap (foto), meminta penutupan akses jalan di depan pintu Tol Bandar Selamat harus dikaji ulang.

Sebab, ia menilai penutupan akses jalan oleh pihak Jasa Marga justru menambah kemacetan, khususnya di jam sibuk, yakni pukul 07.00-08.00 WIB dan pukul 17.00-18.00 WIB.

“Penutupan akses jalan di depan pintu Tol Bandar Selamat yang dilakukan pada Selasa 3 Juni 2025, lalu oleh Jasa Marga perlu dilalukan kajian ulang. Karena justru penutupan akses jalan itu makin menimbulkan kemacetan,” kata Ahmad Afandi Harahap kepada wartawan, Sabtu (7/6/25).

Kemacetan itu, kata politisi Partai Demokrat itu, dikeluhkan oleh warga kepadanya yang menyebutkan akibat penutupan akses jalan di depan pintul Tol Bandar Selamat makin memperparah kemacetan di kawasan tersebut.

Dari hasil peninjauan langsung, kata Afandi, pembongkaran dua titik median jalan di Jalan Letda Sudjono (dekat Jalan Padang dan dekat Sekolah Budi Satrya), justru menjadi titik kemacetan pasca ditutupnya akses jalan di depan pintu Tol Bandar Selamat.

Hal itu, kata Bendahara Fraksi Demokrat itu, diakibatkan kendaraan yang keluar/masuk harus terlebih dahulu memutar melalui akses jalan depan sekolah Budi Satrya dan depan Jalan Padang.

“Khususnya truck dan kontainer yang keluar/masuk tol harus berputar ke dua titik median jalan yang telah dibongkar. Sehingga di kedua akses putar balik itulah saat ini jadi pemicu macet,” katanya.

Sebenarnya, kata Afandi, persoalan kemacetan di Jalan Letda Sudjono, terutama di depan pintu tol Bandar Selamat, memang sudah menjadi persoalan lama yang harus segera dicarikan solusi.

“Saya sudah 40 tahun menjadi warga di Jalan Letda Sudjono. Bicara soal macet sebenarnya itu bisa diatasi dengan menempatkan petugas dari Dishub Medan di persimpangan yang rawan macet. Itu pernah dilakukan semasa Wali Kota Medan Rahudman Harahap,” katanya.

Ditambahkannya, dirinya juga pernah melakukan konsultasi kepada Dishub Medan agar kembali melakukan penempatan personil Dishub Medan di setiap simpang yang menjadi titik kemacetan yang ada di Jalan Letda Sudjono Medan.

Menurutnya, dengan adanya penempatan personil Dishub di setiap persimpangan yang menjadi titik rawan kemacetan, akan mampu mengurai kemacetan akibat padatnya arus lalulintas terutama di jam sibuk. “Saya secara pribadi sudah menyampaikan ini kepada Dishub Medan,” katanya.

Afandi menjelaskan, selain dengan menempatkan personil Dishub Medan, upaya mengurai kemacetan di kawasan Jalan Letda Sudjono adalah dengan menambah jumlah traffic light di kawasan tersebut. “Ini juga sudah saya bicarakan ke Dishub Medan. Kata mereka akan mencoba menganggarkannya,” pungkasnya. (erwe)