Dhiyaul Hayati Minta Pemko Segera Bayar Insentif Guru Honor & Guru Maghrib Mengaji 

Dhiyaul Hayati Minta Pemko Segera Bayar Insentif Guru Honor & Guru Maghrib Mengaji 

19 Maret 2024 0 By admin tabayyun
Spread the love

Medan, Tabayyun.id : Ratusan guru honor di Medan mulai dilanda keresahan. Hal itu dikarenakan dana insentif bantuan guru sudah dua bulan ini belum diterima dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan. 

Hal sama juga dialami guru maghrib mengaji. Mereka juga mengaku sudah dua bulan tidak menerima honor, dimulai Februari hingga Maret ini. Sementara honor di bulan Januari masih mereka terima.

Keresahan para guru ini disampaikan kepada anggota DPRD Medan Fraksi PKS, Dhiyaul Hayati (foto). Mereka berharap permasalahan yang dialami dapat dimediasikan oleh anggota dewan ini kepada Pemko Medan.

“Kami berharap sekali insentif ini, apalagi sudah mau dekat lebaran. Kebutuhan kami pun banyak, harga sembako sudah mulai naik,” demikian curhatan para guru ini kepada Dhiyaul Hayati.

Menanggapi permasalahan mereka, Dhiyaul meminta Kepala Dinas Pendidikan Medan Benny Sinomba Siregar memberi penjelasan konkrit mengapa dana insentif guru honorer belum cair. Sementara insentif yang mereka terima masih rendah, tapi malah tersendat.

“Penghargaan terhadap guru masih rendah di Kota Medan, padahal tugas mereka mulia untuk mencerdaskan anak bangsa. Selayaknya mereka menerima gaji yang layak. Mirisnya, insentif yang hanya berapa ratus ribu rupiah itu sudah 2 bulan ini belum dibayar,” kata Dhiyaul.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Medan pada 2021, jumlah guru honorer sekolah negeri SD dan SMP sebanyak 2.537 orang, dan sekolah swasta TK, SD dan SMP tercatat 5.744 orang.

Dhiyaul juga memaklumi keresahan yang dialami para guru honor dan guru maghrib mengaji. Karena saat ini dana tersebut sangat dibutuhkan untuk digunakan berbagai keperluan keluarga. Ditambah lagi saat ini menjelang hari Raya Idul Fitri, harga sembako mulai naik dan biaya kebutuhan sekolah anak-anak mereka.

“Harusnya para guru ini menjadi prioritas dalam realisasi anggaran. Bagaimana mereka bisa mengajar dan mendidik anak sekolah dengan baik, jika ekonomi mereka pun sulit. Jika guru sejahtera, tentunya pendidikan anak-anak sekolah akan menjadi lebih baik,” kata Dhiyaul.

Terkait tertunggaknya insentif guru, Kadis Pendidikan Medan Benny Sinomba Siregar belum berhasil dikonfirmasi wartawan. Berkali ponselnya dihubungi, meski aktif tak kunjung diterima. Pesan Whatsapp yang disampaikan juga tak mendapat balasan. 

Sebelumnya, beberapa waktu lalu Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan akan menambah insentif melalui bantuan kesejahteraan guru bagi guru honorer sekolah negeri dan swasta di Kota Medan. 

“Tambahan honor ini bakal berlaku mulai 2024. Naik dari Rp 250.000 menjadi Rp 400.000,” kata Bobby di Medan, Rabu (29/11/2023).

Selama ini, kata dia, guru honorer di lingkungan Pemko Medan terdiri atas guru PAUD/TK, SD, dan SMP mendapat insentif atau penghasilan tambahan di luar gaji sebesar Rp 250.000 per bulan. Wali Kota memastikan mulai Januari 2024, ribuan tenaga guru honor sekolah negeri maupun swasta di Kota Medan menjadi Rp 400.000 per bulan. 

Bobby juga menegaskan, mulai tahun depan pencairan pembayaran bantuan kesejahteraan guru di Kota Medan itu dilakukan setiap bulan, dan bukan per tiga bulan seperti sebelumnya. (erwe)