
Tingkatkan UMKM, Dewan Minta Pemko Segera Luncurkan Marketplace “Kedan”
20 Oktober 2023Medan, Tabayyun.id :Sekretaris Komisi III DPRD Kota Medan, Hendri Duin Sembiring (foto), mengaku terus mendorong pemanfaatan marketplace untuk meningkatkan uaaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Medan.
“Memang tidak bisa kita pungkiri bahwa saat ini sudah eranya teknologi digital. Dengan begitu, marketplace sangat membantu pelaku UMKM dalam memasarkan dan menjual produk-produknya,” kata Hendri Duin kepada wartawan, Jumat (20/10/2023).
Untuk itu, politisi PDIP tersebut meminta Pemko Medan untuk segera menyempurnakan dan meluncurkan marketplace ‘Kedan’ (Kedai Elektronik Medan) untuk seluruh pelaku UMKM di Kota Medan.
“Begitu diluncurkan, pastikan semua pelaku UMKM dapat mempergunakan marketplace tersebut untuk membuatnya ‘naik kelas’ seperti program Wali Kota Medan,” tuturnya.
Setelah meluncurkan marketplace Kedan, Duin juga meminta kepada OPD terkait untuk menyosialisasikan tentang manfaat dan tata cara penggunaan marketplace tersebut kepada seluruh pelaku UMKM di Kota Medan.
“Jangan sampai ada pelaku UMKM yang tidak mengetahui adanya marketplace tersebut dan tatacara penggunaannya. Sementara hal ini sangat penting untuk mengembangkan usaha yang mereka miliki,” pungkasnya.
Diketahui, Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengaku akan segera meluncurkan marketplace Kedan dalam waktu dekat. Hal itu diungkapkan langsung Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat memimpin Rapat Lanjutan Persiapan Uji Coba Marketplace Kedan di Balai Kota Medan, Kamis (19/10) sore.
Pada kesempatan itu, Bobby meminta agar Marketplace Kedan dapat lebih dimaksimalkan dari sisi fungsi dan tampilannya.
“Sebab Kedan ini merupakan aplikasi yang menjadi marketplace bagi pelaku UMKM Kota Medan untuk memasarkan produknya,” ucap Bobby.
Selain itu, kata Bobny, kehadiran Kedan juga untuk mendukung kebijakan yang mewajibkan ASN di lingkungan Pemko Medan untuk berpenampilan casual setiap Selasa mulai bulan November mendatang. Nantinya kebutuhan yang akan dikenakan ASN wajib menggunakan produk UMKM yang dibeli di marketplace Kedan.
“Sehingga upaya mewujudkan UMKM Naik Kelas dapat terwujud,” ujar Bobby.
Dalam arahannya, Bobby juga menyampaikan beberapa hal guna penyempurnaan Kedan. Hal tersebut agar penggunaannya mudah dipahami, termasuk proses pemesanan dan pembayarannya.
“Mungkin ada beberapa hal saja yang perlu diatur ulang agar pembeli dan penjual juga saling dimudahkan. Mana yang perlu diminimalisir, saya rasa dikurangi saja. Intinya, fungsi, maksud dan tujuan dan capaian dari marketplace ini tidak berkurang,” kata Bobby usai melihat paparan cara pemakaian Kedan.
Terhitung, ada 1.658 produk dari 1.010 UMKM yang masuk dalam Marketplace Kedan. Dari jumlah UMKM tersebut, sebanyak 207 UMKM bergerak di bidang fashion. Selebihnya, diisi oleh pelaku UMKM kuliner, bahan pokok, produk kriya dan lain-lain. (erwe)