
Prediksi Pilkada Medan 2024 Bakal Jadi Pertarungan 3 Poros Utama, Nama Rahudman Harahap Jadi Sorotan
2 Juni 2024MEDAN, TABAYYUN.ID – Pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan 2024 diprediksi akan diikuti oleh 3 poros utama. Prediksi ketiga poros utama itu yakni poros PDI-P Gerindra dan PKS.
Hal itu sesuai dengan prediksi Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Agus Suriadi.
“Apalagi, bila benar nanti Bobby Nasution yang saat ini menjabat Wali Kota Medan akan ‘naik kelas’ dan ‘meninggalkan’ Medan untuk Pilgubsu 2024,” papar Agus Suriadi, Minggu (2/6/2024).
Dari ketiga poros itu, Agus Suriadi memprediksi PDI-P bakal membuat gebrakan untuk memenangkan Pilkada Medan 2024 tersebut.
Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu diprediksi akan menjadi partai yang akan memberikan ‘kejutan’ mengenai sosok yang bakal diusungnya pada Pilkada Medan.
Pada Pilkada ini, ada nama mantan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap yang santer merapat ke PDIP dan nama Akhyar Nasution yang notabene adalah bekas kader partai lambang kepala banteng moncong putih.
Kedua nama itu, katanya, baik Rahudman Harahap dan Akhyar Nasution punya pengalaman menjadi pimpinan di kota ini.
Bicara sosok Rahudman Harahap, katanya, Rahudman dinilai sosok yang memiliki karakter tegas dan jadi sahabat semua orang kala dia menjabat Wali Kota Medan periode 2010-2014.
“Banyak program kerjanya yang cukup bisa dirasakan masyarakat di masa menjabat dan saya rasa masih banyak kubu di lingkungan Pemko Medan yang bakal memilihnya bila maju di Pilkada Medan,” katanya.
Meskipun, lanjutnya, persoalan hukum yang pernah menjerat Rahudman Harahap juga harus menjadi catatan penting yang diprediksi jika nanti dia diusung jadi bakal calon Wali Kota akan kembali ‘diungkit’ lawan politiknya.
Persolan lain adalah, lanjutnya, Rahudman Harahap bukan kader PDIP sehingga apakah oleh DPP terutama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri merestuinya yang notabene bukan kader.
Sementara soal partai pengusung, katanya mengingat PDIP yang hanya memiliki 9 kursi di DPRD Medan. Tidak sulit bagi PDIP sepertinya untuk kembali ‘berjalan’ dengan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) ataupun Hanura.
“Dengan Perindo (1 kursi) dan Hanura (2 kursi) dan PDIP sendiri 9 kursi. Dengan total 12 kursi sudah pasti PDIP akan jadi poros kedua yang cukup dipertimbangkan di Pilkada Medan kali ini,” paparnya.
Adapun poros kedua, Agus Suriadi menambahkan adalah Gerindra bersama partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Kubu Gerindra ini, katanya, dikarenakan memenangkan Pilpres 2024, maka Gerindra dipastikan meminta posisi sebagai calon Wali Kota.
Diprediksi dari kubu Gerindra ini akan memajukan dua nama yakni Ade Jona Prasetyo yang merupakan mantan Ketua TKD Prabowo – Gibran Sumut dan Anggota DPR-RI terpilih serta nama Ketua DPC Gerindra Medan, Ihwan Ritonga.
Begitupun, meski akan diusung oleh kekuatan 23 kursi di DPRD Medan yakni Gerindra ( 6 kursi), Golkar ( 6 kursi), PSI (4 kursi), Demokrat (4 kursi) dan PAN (3 kursi).
“Tapi, belum tentu juga kubu Gerindra dan koalisinya bisa di atas angin untuk memenangi Pilkada Medan 2024,” ujarnya.
Alasannya, katanya, sosok Ade Jona Prasetyo meskipun lolos ke DPR- RI belum tentu mampu mengambil suara pemilih di Medan yang notabene merupakan pemilih rasional yang didasarkan siapa sosok yang akan dipilih.
Kemudian, Agus Suriadi menambahkan nama Ihwan Ritonga dinilai juga belum memiliki basis massa pemilih yang kuat di Medan.
Meskipun dia berpengalaman di dunia politik karena telah menjabat dua periode sebagai Wakil Ketua DPRD Medan dan kini terpilih sebagai Anggota DPRD Sumut.
“Sebab, Ihwan Ritonga belum punya pengalaman menjalankan roda pemerintahan sehingga akan sulit baginya untuk meyakinkan pemilih yang ada di luar dapil terkait apa yang bakal dilakukannya untuk Kota Medan ke depan,” katanya.
Sedangkan poros ketiga, Agus Suriadi memprediksi adalah yang bakal dimotori oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PKS, katanya, diprediksi akan mengusung nama Ustaz Hidayatullah yang saat ini masih menjabat Anggota DPR- RI dan Rajuddin Sagala yang kali ketiga terpilih sebagai anggota DPRD Medan.
Agus Suriadi menilai, Ustaz Hidayatullah sepertinya akan lebih berpeluang diusung PKS mengingat memiliki basis massa kuat terutama di Medan Utara.
Apalagi, sebutnya, ‘beban’ untuk mundur dari anggota DPR-RI sepertinya akan menjadi salahsatu kenapa nama Ustaz Hidayatullah lebih berpeluang diusung PKS di Pilkada Medan.
“Karena kan tak terpilih lagi beliau jadi anggota DPR-RI jadi gak ada beban harus mundur. Sedangkan Rajuddin Sagala jika diusung maju akan menanggalkan jabatannya dulu sebagai anggota DPRD Medan. Saya rasa jika PKS jadi poros ketiga nama Ustaz Hidayatullah yang paling berpeluang,” sebutnya.
Namun, bagi PKS untuk bisa mengusung calon Wali Kota Medan membutuhkan tambahan kursi dari partai NasDem dan PKB jika mereka bersepakat untuk melanjutkan koalisi perubahan seperti di skala nasional pada Pilpres lalu.
“Sebab, PKS yang kini cuma punya 8 kursi baru bisa mengusung paslon jika ditambah NasDem ( 5 kursi) dan PKB ( 2 kursi) yang totalnya 15 kursi atau 30%,” pungkas Agus Suriadi. (Dik)