F-PAN: Sangat Jauh Realisasi Dengan Target Pendapatan Pemko Medan

F-PAN: Sangat Jauh Realisasi Dengan Target Pendapatan Pemko Medan

6 Juni 2024 0 By admin tabayyun
Spread the love

Medan, Tabayyun.id : Target pendapatan Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang dibuat dengan realisasi ternyata sangat jauh. Berdasarkan laporan keuangan diterima Fraksi PAN DPRD Medan, realisasi belanja modal Pemko Medan juga masih sangat jauh dari realisasi yang dibukukan berdasarkan Perda Kota Medan tentang APBD Kota Medan 2023.

Demikian diungkapkan anggota Fraksi PAN,  Edwin Sugesti Nasution (foto), saat menyampaikan pemandangan umum fraksinya atas Penjelasan Kepala Daerah Terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kota Medan Tentang Laporan Pertanggung Jawaban (LPj) Pelaksanaan APBD Kota Medan Tahun Anggaran 2023, kemarin.

Menurut Edwin, sejak awal, ketika pembahasan R-APBD dan P-APBD tahun 2022 serta 2023, Fraksi PAN sudah mengingatkan akan optimisme Pemko Medan dalam membuat target pendapatan agar realistis.

“Jangan terlalu berlebihan, mawas diri dengan sumber daya yang dimiliki dan sistem yang dipergunakan dalam mengumpulkan pendapatan. Laporan realisasi pendapatan per semester yang Fraksi PAN terima dan sampaikan saat pembahasan APBD lalu, sesungguhnya masih jauh dari target yang ingin diraih,” papar Edwin.

Tentunya ini, katanya, akan mengganggu program-program pembangunan di Kota Medan. Dari laporan yang Fraksi PAN terima, kata Edwin, Pemko Medan hanya mampu membukukan pendapatan sebesar 79,53 persen, persentasnya masih di bawah realisasi di tahun 2022, yakni 83,55 persen. Target pendapatan Rp. 7,2 triliun lebih, namun realisasi hanya Rp. 5,8 triliun lebih.

Demikian juga dengan target Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemko Medan hanya bisa membukukan sebesar 65,11 persen dari target yang dibuat, pada tahun 2022 yakni 73,12 persen dari taget yang dibukukan. Target pendapatan sebesar Rp. 3,7 triliun lebih, realisasi hanya Rp. 2,4 triliun.

Kemudian, lanjutnya, menurut kalkulasi Fraksi PAN, seharusnya dengan meningkatnya pertumbuhan sektor ekonomi, sektor produksi, sektor perdagangan dan jasa yang juga disebutkan didalam laporan Pemko Medan ini, serta adanya beberapa perda pajak dan retribusi yang disahkan yang dapat meningkatkan pendapatan, seharusnya dan sangatlah mungkin PAD akan sesuai target, bahkan bisa lebih.

Namun kenyataan berdasarkan laporan yang diterima Fraksi PAN, kenapa begitu jauh realisasi pendapatan yang diraih. Dari sektor pendapatan pajak, target yang dibukukan Rp3,1 triliun lebih. Realisasinya hanya Rp2,1 triliun lebih atau hanya 65,97 persen. Sektor pendapatan retribusi, realisasi yang diraih lebih parah lagi, hanya 47,13 persen. Dimana target Rp. 329 milyar lebih, namun realisasinya hanya Rp155 milyar lebih.

“Fraksi PAN melihat hampir secara keseluruhan realisasi pendapatan pajak daerah yang diraih dibanding target pendapatan yang dibuat, tidak dicapai. Misalnya pendapatan pajak hotel. Target Rp174 milyar lebih, realisasinya hanya Rp142 milyar lebih. Pajak parkir, target yang Rp45 milyar lebih, realisasi hanya Rp31 milyar lebih. Demikian juga dengan pajak bumi dan bangunan. Target Rp902 milyar lebih, realisasi hanya Rp532 milyar lebih,” terangnyq.

Sementara, ucap Edwin, pada pos pendapatan badan usaha milik daerah dihadapkan pada sebuah kondisi yang memprihatinkan. Dari tiga BUMD yang dimiliki Pemko Medan, hanya satu yang membukukan kontribusi kepada pos pendapatan Pemko Medan, yakni PUD Pasar. Itupun sungguh memprihatinkan. Taget yang dibukukan PUD Pasar menyumbang pendapatan sebesar Rp4 milyar. Namun realisasinya hanya Rp405 juta.

Lalu, ujarnya, perincian pendapatan berdasarkan urusan pemerintahan daerah dan organisasi yang bertanggungjawab terhadap urusan tersebut, Fraksi PAN melihat jajaran OPD tidak memenuhi target yang ada. Di antaranya, Dinas Kesehatan, target Rp265 milyar lebih, realisasinya Rp178 milyar lebih. Dinas Perkim, target Rp13 milyar lebih, realisasi hanya Rp. 2 milyar. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, target Rp3,5 milyar lebih, realisasi Rp2,4 milyar lebih.

“Untuk itu, Fraksi PAN meminta penjelasan dan komitmen apa yang dibangun terhadap instansi yang tidak dapat memenuhi target di atas,” pungkasnya. (erwe)