
F-Gerindra Pertanyakan Pendapatan Pemko Medan Tahun 2022 Menurun
20 Juni 2023Medan, Tabayyun.id : Fraksi Gerindra DPRD Kota Medan meminta kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk terus meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan keuangan daerah kota Medan, khususnya pendapatan daerah.
“Jika dibandingkan pendapatan daerah Pemko Medan tahun 2021, tentu tidak ada peningkatan yang signifikan daripada pendapatan di tahun 2022, ungkap Haris Haris Kelana Damanik (foto) saat menyampaikan pemandangan umum Fraksi Gerindra terhadap Penjelasan Kepala Daerah Ranperda LPj Pelaksanaan APBD Kota Medan Tahun Anggaran 2022, Senin (19/06/23).
Sedangkan dari sisi belanja, ujar Haris Kelana, Fraksi Gerindra berharap Pemko Medan harus meningkatkan kinerja pembangunan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, dimana seluruh OPD harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang standar akutansi pemerintahan, dan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan standar akutansi pemerintah daerah.
Disebutkan, dari anggaran dan realisasi pendapatan pajak daerah tahun anggaran 2022, Pemko Medan hanya mampu merealisasikan sebesar 75,82% saja. Sedangkan pendapatan retribusi daerah, Pemko Medan hanya mampu merealisasikan sebesar Rp. 113,1 milyar atau 47,55%.
“Sangat jauh dibandingkan dengan pendapatan retribusi daerah pada tahun anggaran 2021, yaitu sebesar Rp. 123,6 milyar. Menjadi pertanyaan besar bagi Fraksi Gerindra, mengapa pendapatan retribusi daerah hanya mampu 47,55%,” ujarnya.
“Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi Pemko Medan, mengapa ada penurunan pendapatan yang sangat drastis, mohon penjelasan, pintanya,” imbuhnya.
Untuk Dinas Sumber Daya Rir, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, Fraksi Gerindra mengingatkan terkait proyek tahun anggaran 2022 yang belum terselesaikan, harus segera dituntaskan.
Pengamatan Fraksi Gerindra, baru satu proyek yang baru selesai dituntaskan, yaitu jembatan Jalan Mangaan VIII, Kecamatan Medan Deli. “Fraksi Gerindra mempertanyakan bagaimana proses proyek jembatan menuju Islamic Center, dan jembatan di Jalan Bilal serta dua proyek trotoar di Kota Medan. Apa saja kendala yang dihadapi sehingga sampai saat ini belum maksimal terselesaikan,” ujarnya..
Kemudian terkait dengan adanya proyek pembangunan lampu jalan mirip pocong yang proses pengerjaannya diduga tidak profesional, Fraksi Gerindra menyatakan kekecewaan terhadap kinerja Pemko Medan tentang proyek pembangunan lampu jalan hingga saat ini belum dapat diselesaikan dengan baik.
“Diketahui proyek tersebut menggunakan dana APBD Kota Medan tahun 2022 sebesar Rp.25,7 milyar. Fakta di lapangan masih banyak pembangunan lampu jalan yang belum diselesaikan,” ujar Haris.
Untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Fraksi Gerindra menghimbau agar terus berupaya dengan maksimal memperbaiki sistem pendidikan di Kota Medan.
“Selain sarana dan prasarana yang harus ditingkatkan, Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat langsung di dalam pelaksanaan pendidikan memperbaiki sistem pendidikan di Kota Medan,” pungkasnya. (erwe)