
Cegah Gagal Ginjal, Rizki Lubis Ajak Warga Teliti Konsumsi Obat
10 November 2022Medan, Tabayyun.id : Masyarakat diingatkan untuk mewaspadai bahaya penyakit gagal ginjal anak yang sekarang dikabarkan sedang merebak. Salah satu langkah mewaspadai penyakit ini yakni dengan teliti saat akan mengonsumsi obat.
Hal ini dikatakan Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Medan, M. Afri Rizki Lubis, SM, M.I.P (foto), saat menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) No 4 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Kota Medan, Senin (7/11/22), di Jalan Karya Wisata 2 No 16, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, yang dihadiri perwakilan Dinas Kesehatan Kota Medan, perwakilan Camat Medan Johor, Lurah Pangkalan Masyhur Rivai Harahap dan kepling serta ratusan warga.
Diterangkan Rizki Lubis, dari informasi yang ada, penyakit gagal ginjal disebabkan karena obat. Untuk itu, warga diminta harus teliti saat akan mengonsumsi obat, agar tidak menjadi masalah dalam tubuh.
“Saya berharap agar warga tetap sehat dan selalu menjaga kesehatan. Karenanya kami mengundang pihak Dinas Kesehatan untuk menjelaskan tentang penyakit gagal ginjal ini,” terang politisi muda Partai Golkar ini.
Perwakilan Dinas Kesehatan yang juga Kepala Puskesmas Medan Johor, dr Eriyanti Siregar, mengakui bahwa penyakit gagal ginjal khususnya terhadap anak wajib diwaspadai. Disebutkannya, ada beberapa gejala utama penyakit ini, yakni demam, batuk dan khususnya sulit kencing.
“Bila timbul gejala-gejala tersebut, bapak dan ibu harus segera membawa anak berobat ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas,” tegas dr Eriyanti.
Dikatakannya juga, penyebab gagal ginjal ini yakni adanya zat kimia tertentu yang terkandung di beberapa jenis obat sirup anak-anak.
“Saran saya untuk anak-ank yang sakit jangan lagi beli obat sembarangab, tapi berobatlah ke fasilitas kesehatan untuk diberikan obat giling (serbuk). Inilah langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari ancaman gagal ginjal,” katanya.
Selain itu, dr Eriyanti mengungkapkan, saat ini penyakit demam berdarah (DBD) juga kembali merebak. Bahkan dari data, saat ini Keamatan Medan Johor berada di peringkat kedua terbanyak kasus penyakit DBD di Kota Medan.
“Karenanya kita perlu mengantisipasi penyebaran DBD, sepert mencegah adanya sarang nyamuk dengan membersihkan rumah dan lingkungan kita. Selain itu jangan lagi ada genangan air dan rajin membersihkan tempat penampungan air. Karena nyamuk DBD selalu bersarang di genangan air,” katanya seraya juga mengingatkan warga agar tetap mewaspadai penularan Covid-19 dengan tetap mematuhi prokes.
Lurah Pangkalan Masyhur, Rivai Harahap, juga mengatakan, di wilayahnya tersebut penularan demam berdarah meningkat. Karena itu pihaknya melakukan fogging di sejumlah titik yang berpotensi terjadi penyebaran DBD.
“Kita fokus menangani penyebaran DBD ini. Kepada bapak ibu juga kita harap dukungannya dengan selalu membersihkan rumah dan lingkungan,” imbaunya.
Dalam kesempatan itu, Rizki Lubis menekankan kesehatan adalah hal terpenting dalam hidup. Karenanya, Pemko Medan menerbitkan Perda Sistem Kesehatan yang mengatur persoalan kesehatan warga.
“Perda ini bertujuan meningkatkan taraf kesehatan warga. Untuk itu, bila bapak ibu atau keluarga sakit, segeralah ke fasilitas kesehatan yang telah disediakan untuk berobat secata gratis,” pesan Rizki. (erwe)