
Edukasi Peduli Kebersihan, Dewan Minta Semua OPD Buat Bank Sampah
9 Juni 2022Medan, Tabayyun.id : Ketua Komisi IV DPRD Medan, Haris Kelana Damanik (foto), minta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) jajaran Pemko Medan merespon istruksi Walikota Medan terkait pendirian Bank Sampah di lingkungan kantor masing-masing. Pendirian Bank Sampah dianggap tepat, karena selain mengurangi sampah, juga membantu ekonomi keluarga.
“Kita harapkan seluruh OPD mendirikan Bank Sampah di kantor masing masing dan pegawai wajib menjadi nasabah,” ujar Haris Kelana Damanik kepada wartawan, Kamis (9/6/2022) menyikapi upaya peningkatan kebersihan di Kota Medan.
Disampaikan Wakil Ketua Fraksi Gerindra itu, dengan mewajibkan seluruh pegawai di jajaran Pemko Medan menjadi Nasabah Bank Sampah, akan terciptanya Kota Medan yang bersih.
“Jika saja seluruh pegawai menjadi contoh peduli kebersihan, akan memotivasi masyarakat lebih peduli soal kebersihan. Hendaknya dimulai dari Pemko sendiri,” ujar Haris.
Begitu juga kepada seluruh Kepling diharapkan menjadi pelopor kebersihan dan wajib mendirikan Bank Sampah di lingkungan masing-masing, sehingga dengan sendirinya akan mengedukasi masyarakat soal kesadaran kebersihan.
Disampaikan Haris, OPD jajaran Pemko Medan kiranya dapat belajar kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan yang sudah mendirikan Bank Sampah.
Seperti diketahui, Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan terus gencar melakukan sosialisasi penerapan Bank Sampah kepada lembaga dan instansi, bahkan pihak manapun.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Zulfansyah, pihaknya dan Dinas Kebersihan Pertamanan Kota Medan, serta pihak Kecamatan komit berkolaborasi soal penanganan sampah.
Dikatakan Zulfansyah, jika Dinas Lingkungan Hidup bertugas untuk mengurangi sampah tidak sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), maka Dinas Kebersihan dan Kecamatan/Kelurahan untuk penanganan sampah hingga ke TPA.
Untuk pengurangan sampah, Dinas Lingkungan Hidup berupaya keras agar sampah tidak sampai ke TPA. Maka harus dilakukan pemilahan jenis sampah organik dan non organik.
Dalam hal upaya pengurangan sampah sampai ke TPA, dengan pendirian Bank Sampah dinilai salah satu cara jitu. Dimana dengan mendirikan Bank Sampah, selain menjadikan sampah bernilai ekonomis, juga mendorong niat menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami sudah mendirikan Bank Sampah. Dimana seluruh pegawai diwajibkan menjadi nasabah, dan setiap hari Jumat masing-masing membawa sampah non organik ke kantor. Masing-masing pegawai memiliki buku tabungan sampah,” terang Zulfansyah.
Untuk saat ini, kata Zulhamsyah, pihaknya terus mensosialisasikan pendirian Bank Sampah di Kecamatan dan di beberapa sekolah. Selain mendirikan Bank Sampah, pihaknya juga sosialisasi ternak ulat maggot dan eko enzim. Dengan ternak ulat manggot dengan makanan samoah organik akan mempu mengurangi sampah.
“Sampah non organik dapat ditangani lewat Bank Sampah dan sampah organik ditangani dengan ternak maggot dan eko enzim,” terang Zulfansyah.
Ditambahkan Zulfansyah, setelah pihaknya menjalankan tugas untuk pengurangan sampah ke TPA, terbukti, hingga Maret lalu, sudah mencapai 10.2 persen dari 20 ribu ton sampah perhari berkurang ke TPA.
“Target kita 30 persen mudah-mudahan tercapai tahun ini. Maka kita gencar sosialisai Bank Sampah, budidaya ulat manggot dan eko enzim,” sebut Zulfansyah. (erwe)