Masalah Ekonomi, Penutupan Parit Dan Sampah Masih Dikeluhkan Warga Kota Medan

Masalah Ekonomi, Penutupan Parit Dan Sampah Masih Dikeluhkan Warga Kota Medan

20 Februari 2022 0 By admin tabayyun
Spread the love

Medan, Tabayyun.id : Persoalan ekonomi di masa pandemi sampai dengan saat ini masih belum bisa diatasi. Berlarutnya pandemi Covid-19 telah menurunkan pendapatan masyarakat. Banyak persoalan yang dihadapi masyarakat, mulai PHK, sulitnya mencari pekerjaan hingga kesulitan mengembangnkan bisnis rumahan mereka.

Persoalan ini mengemuka dalam Reses I Tahun Ke-3 Anggota DPRD Medan, Irwansyah, S.Ag, SH (foto), yang dilaksanakan di tiga lokasi berbeda, yakni di Jalan Mapilindo No. 110, Kel. Tegal Rejo, Kec. Medan Perjuangan, di Jalan. Tombak Gg. Seniman, Kel. Sidorejo Hilir, Kec. Medan Tembung, dan di Jalan Bilal Ujung Gg. Fitri, Kel. Pulo Brayan Darat I, Kec. Medan Timur, Jumat-Sabtu (18-19/02/2022).

Nurainun warga di Kelurahan Tegal Rejo mengaku perekonomian keluarganya selama pandemi mengalami goncangan. Dirinya sangat mengharapkan solusi dari pemerintah dalam menyelesaikan persoalan ini di masyarakat.

“Terus terang saja pak, pendapatan ekonomi kami terganggu, makanya banyak suami istri menjadi gaduh dan berujung ke perceraian akibat tidak ada penghasilan,” ucapnya.

Banyak masyarakat, kata Nurainum, yang saat ini masih bertahan dengan usaha kecilnya, terpaksa juga harus berjibaku di lapangan. “Kami yang memiliki usaha juga kerap kesulitan. Barang hasil produksi kami kesulitan mau dijual ke mana,” katanya.

Dalam forum reses ini, ia mengharapkan jalan keluar untuk pemasaran produk UMKM-nya sehingga perekonomian bisa terus berputar. “Kalau produk kami laku, ekonomi kami juga pasti berputar. Jadi kami sangat mengharapkan bantuannya,” kata Nurainun.

Tidak hanya persoalan ekonomi, warga lainnya juga menyampaikan aspirasi terkait buruknya drainase, penumpukan sampah hingga penutupan parit yang mengakibatkan kemacetan. 

Seperti yang disampaikan Dian, warga Jalan. Tuasan, bahwa persisnya di dekat blessing cafe (depan sekolah Ummi Fatimah), selalu banjir saat hujan. Parit di kawasan ini tidak dilebarkan, padahal sudah dijanjikan akan diperbaiki

Sementara itu, Mursal Lubis, warga Jalan Tombak, mengatakan parit di Jalan Tombak salurannya tersumbat, penuh dengan sampah tepat di simpang Jalan Mulyo hingga menyebabkan banjir. 

Begitu juga warga di Jalan Tuamang No. 25, yang menyampaikan aspirasi pembangunan rumah memakan jalan, di mana parit ditutup jadi tempat parkir dan bunga diletakkan di pinggir jalan hingga menyebabkan macet. (erwe)