
Irwansyah: Perda No. 5/2015 Harus Bisa Mensugesti Masyarakat Untuk Berubah
14 November 2021Medan, Tabayyun.id :Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Irwansyah (foto), mengharapkan produk hukum yang dimiliki Pemko Medan seperti Perda Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan, bisa menjadi sugesti bagi masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup tertama dalam memperbaiki perekonomian.
Harapan ini disampaikan Irwansyah saat menyampaikan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2015 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan, Sabtu (13/11/21), di Jalan Suluh, Kelurahan Sudirejo, Kecamatan Medan Tembung, Sabtu.
“Harapan kita, seluruh produk hukum yang sudah dimiliki Pemerintah Kota (Pemko) Medan hendaknya bisa menjadi pendorong dan mensugesti masyatakat untuk meningkatkan taraf kehidupanya salah satunya dalam persoalan ekonomi,” kata Irwansyah.
Politisi asal Dapil III ini menegaskan, Perda Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan dalam pelaksanaannya harus mampu membangkitkan semangat warga dalam memperbaiki kehidupannya.
“Dalam perda ini banyak program yang jika benar-benar maksimal dilaksanakan akan mampu memberikan daya dorong kepada masyarakat dalam memperbaiki kehidupannya,” ungkapnya.
Dalam Perda ini, di Bab IV Pasal 10 (2) menyebutkan, Pemko Medan diwajibkan menyediakan anggaran 10 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk memenuhi hak-hak warga miskin, antara lain hak atas kebutuhan pangan, hak atas pelayanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan berusaha, termasuk hak atas modal usaha, perumahan, air bersih dan sanitasi yang baik serta lingkungan hidup yang baik dan sehat.
“Seperti dalam perda ini, ada hak masyarakat atas modal usaha, pekerjaan dan berusaha. Jika programnya dijalankan dengan baik dan tepat sasaran dan l masyarakat bisa benar-benar memanfaatkannya, kita sangat yakin persoalan kemiskinan bisa secara pertahan diatasi,” jelas Irwansyah.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaannya, Pemko Medan juga harus mengedepankan program-program penanggulangan kemiskinan berupa penyediaan permodalan, peningkatan skil dengan memaksimalkan program-program pelatihan di masyarakat.
“Ketika program benar-benar terencana dan tepat sasaran, akan sangat mungkin masyarakat bisa tersugesti untuk merubah kehidupannya lebih baik lagi,” pungkasnya. (erwe)