
F-PDIP Dukung Kebijakan Walikota Medan Tak Tutup Isoter Meski Covid-19 Melandai
4 November 2021Medan, Tabayyun.id : Pemerintah Kota (Pemko) Medan tidak mau lengah dan tetap berfokus pada penanganan Covid-19, meskipun angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan terus menurun dan membuat status level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Medan jadi ikut menurun.
Pasalnya, Walikota Medan, Bobby Nasution, berkomitmen tidak akan menutup salah satu dari dua lokasi Isolasi Terpusat (Isoter) Covid-19 di Kota Medan, yakni Gedung P4TK dan eks Hotel Soechi, meskipun saat ini pasien dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) hingga bergejala ringan di dua lokasi Isoter milik Pemko Medan itu sangat minim.
Bahkan ditegaskan, Pemko Medan tidak akan menutup Gedung P4TK dan eks Hotel Soechi sebagai lokasi Isoter milik Pemko Medan sebelum pandemi Covid-19 berakhir dan berubah menjadi endemi.
Atas keputusan itu, Fraksi PDIP DPRD Medan pun memberikan dukungan penuh. Fraksi PDIP menilai apa yang diputuskan Walikota Medan Bobby Nasution tersebut adalah langkah yang sangat tepat dan layak untuk diapresiasi.
“Meskipun kedua lokasi Isoter sangat sedikit pasiennya, bahkan ada yang kosong, tapi Walikota Medan tak mau menutup salah satu dari dua lokasi Isoter itu sebelum pandemi berakhir dan berubah menjadi endemi. Tegas saya katakan, itu adalah keputusan yang sangat tepat dan bijaksana,” ucap Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan, Robi Barus (foto), kepada wartawan, Rabu (3/11) petang.
Dengan sepinya pasien, kata Robi, Walikota Medan bisa saja menutup salah satu dari dua lokasi Isoter tersebut, khususnya eks Hotel Soechi yang telah habis masa Build Operate Transfer (BOT)-nya pada tahun lalu.
Mengingat Medan Mal yang juga merupakan aset milik Pemko Medan yang telah habis masa BOT-nya, saat ini telah disewakan senilai Rp20 miliar kepada pihak ketiga, tepatnya mulai dari 16 November 2021 hingga 16 November 2023 mendatang.
“Logikanya bisa saja Walikota menutup Hotel Soechi sebagai lokasi isoter, toh kita punya satu lokasi isoter lagi, yaitu Gedung P4TK di Medan Helvetia. Lalu Hotel Soechi disewakan seperti Medan Mal, uang sewanya bisa jadi PAD bagi Kota Medan. Tapi Wali Kota tidak menutupnya, tidak menyewakannya seperti Medan Mal,” tegas Robi.
Maka jelas, imbuh Robi, hal itu bukti Walikota lebih mementingkan penanganan Covid-19 dan keselamatan masyarakat daripada PAD semata. “Bukan berarti PAD tidak penting, tapi keselamatan masyarakat jauh lebih penting,” ujarnya.
Dijelaskan Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Medan itu, memang saat ini kebutuhan Kota Medan terhadap lokasi Isoter sangat minim, hal itu karena angka penyebaran Covid-19. Akan tetapi ia mengajak semua pihak untuk kembali mengingat, bagaimana pentingnya keberadaan dan fungsi Isoter saat angka penyebaran Covid-19 melonjak seperti beberapa waktu yang lalu.
“Saat itu hampir semua tempat Isoter penuh. Bayangkan kalau tidak ada eks Hotel Soechi yang dijadikan Walikota sebagai tempat Isoter tambahan setelah gedung P4TK, mau kemana semua pasien itu menjalani isolasi,” ujarnya.
Maka Robi hal yang paling tepat ketika diputuskan tidak akan menutup salah satu dari dua lokasi Isoter itu sebelum pandemi berubah menjadi endemi. “Masyarakat pun tenang, mereka punya pilihan harus kemana untuk menjalani Isolasi apabila terpapar,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Robi, keputusan yang diambil Bobby Nasution untuk tidak menutup salah satu dari dua lokasi Isoter di Kota Medan adalah tindaklanjut dari isntruksi Pemerintah Pusat agar setiap kepala daerah mengambil tindakan preventif dan langkah-langkah antisipatif dalam mencegah terjadinya gelombang ketiga pandemi Covid-19.
“Kita berharap gelombang ketiga itu tidak sampai terjadi di Indonesia, khususnya di Kota Medan. Selain tetap menyediakan tempat isoter, saya lihat saat ini Pemko Medan juga sedang terus meningkatkan vaksinasi Covid-19,” lanjutnya.
Namun Robi meminta setiap perangkat pemerintah tingkat Kecamatan dan Kelurahan di Kota Medan untuk terus memantau perkembangan Covid-19 di wilyahnya masing-masing. Termasuk data warga yang telah divaksinasi, warga yang terpapar dan hal-hal lainnya yang berkaitan erat dengan penanganan Covid-19.
“Apalagi kita tahu, saat ini setiap Kecamatan harus bertanggungjawab untuk membawa warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19 ke lokasi Isoter. Kita menekankan, agar seluruh Kecamatan dan Kelurahan di Kota Medan bisa maksimal membantu Walikota dalam menangani pandemi ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Plt Kadis Kesehatan Kota Medan, dr Mardohar Tambunan, M.Kes, mengatakan bahwa saat ini dua lokasi Isoter milik Pemko Medan, yakni gedung eks Hotel Soechi dan gedung P4TK terpantau sangat sepi dari pasien Covid-19 dengan kategori OTG hingga bergejala ringan yang menjalani Isolasi.
Bahkan saat ini, tidak ada satu pun pasien Covid-19 yang sedang menjalani Isolasi pada Gedung P4TK yang terletak di Kecamatan Medan Helvetia.
“Alhamdulillah, di gedung P4TK saat ini tidak ada satu pun pasien alias kosong. Sedangkan untuk gedung Eks Hotel Soechi, saat ini hanya ada 5 pasien, itu pun sepertinya sudah bisa pulang dalam beberapa hari ini,” ucap Mardohar kepada wartawan.
Dikatakan Mardohar, hal itu juga sebagai salah satu indikator minimnya penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Namun begitu, tidak ada sedikit pun rencana Pemko Medan, dalam hal ini Walikota Medan Bobby Nasution untuk menutup salah satu dari dua lokasi Isoter milik Pemko Medan tersebut.
“Sebelum pandemi menjadi endemi, dua lokasi Isoter kita itu tidak akan ditutup. Kita kan gak tahu ke depannya seperti apa, tetap harus jaga-jagalah. Kalau Hotel Soechi disewakan dan dikembalikan jadi hotel, artinya kita hanya punya gedung P4TK sebagai tempat isoter, tentu kita belum berani lah sebelum pandemi ini benar-benar berakhir,” tegasnya. (erwe)