
Haris: Walikota Medan Harus Tegas Soal PTM
8 Oktober 2021Medan, Tabayyun.id : Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, diminta bersikap tegas soal pemberlakuan Pembelajaran Tata Muka (PTM) di Kota Medan. Mengingat saat ini banyak sekolah yang sudah melakukan belajar tatap muka dan sebagian lagi belum.
Desakan ini disampaikan anggota Komisi II DPRD Kota Medan, Haris Kelana Damanik (foto), Jumat (8/10/21), kepada wartawan menyikapi pelaksanaan PTM di Kota Medan yang tidak teratur.
“Ini kan kesannya berantakan tidak ada keseragaman mengikuti aturan. Kondisi demikian bisa berdampak buruk terciptanya cluster baru Covid-19. Hal ini harus segera diantisipasi,” ujar Haris Kelana Damanik.
Dikatakan politisi Partai itu, faktanya saat ini banyak sekolah yang melakukan PTM, khususnya sekolah swasta di Kota Medan. Sementara sekolah negeri todak ada yang berani.
Hal itu, menurut Haris, karena kurang pengawasan dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Medan. Untuk itu, menurut dia, perlu ada ketegasan dari Pemko Medan soal diperbolehkan apa tidak PTM.
“Jika memang belum siap PTM karena alasan target vaksinasi bagi pelajar belum tercapai, sebaiknya ada instruksi dari Walikota Medan agar ditunggu saja. Pastikan fasilitas sudah tersedia, tenaga pengajar dan siswa sudah divaksin,” tandas Haris yang dudu di Komisi II membidangi pendidikan.
Seperti diketahui, kendati Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Medan sudah di level 2, namun Pemko Medan belum siap soal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) karena jumlah pelajar yang divaksin belum mencapai target.
Padahal secara aturan kata Walikota Medan Bobby Nasution saat melakukan peninjauan vaksin di SMP Negeri 40 Medan, Rabu (6/10/2021, Kota Medan sudah dapat melakukan PTM sejak PPKM turun ke level 3.
Namun karena jumlah pelajar yang baru divaksin belum mencapai target, maka masih ditunda untuk pelaksanaan PTM menunggu target sudah tercapai.
Bobby Nasution menambahkan, dari 105.000 pelajar yang bisa divaksin, baru sekitar 4.000 yang sudah divaksin. Hal ini dikarenakan waktu di level 4 belum berani melakukan vaksinasi untuk pelajar. Maka saat ini ditargetkan sebanyak 5.000 pelajar perhari akan mendapatkan suntikan vaksin, agar tercapai target yang ditentukan guna dimulainya PTM.
“Alhamdulillah saat ini kita turun ke level 2. Saya minta dalam waktu dua minggu, jumlah pelajar yang divaksin minimal 20 persen. Jika sudah 20 persen dari jumlah pelajar yang bisa divaksin, maka saya berani izinkan PTM,” kata Bobby Nasution.
Ia menambahkan, saat ini jumlah pelajar yang divaksin mencapai 50.000 pelajar atau sudah mendekati 50 persen. Jumlah tersebut akan terus meningkat dengan ditargetkannya 5.000 pelajar setiap harinya mendapatkan suntikan vaksin. Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini PTM dapat dilakukan di Kota Medan.
“Berdasarkan aturan, Medan sudah boleh PTM, kemarin sudah izin dengan Gubernur juga diperbolehkan. instruksi Mendagri, pelaksanaan PTM harus dilihat dari zona wilayah. Untuk SMP Negeri 40 sudah bisa karena wilayah ini sudah masuk zona hijau,” ujar Bobby Nasution.
Selanjutnya Bobby Nasution juga minta pihak sekolah memastikan fasilitas protokol kesehatan (prokes) di setiap sekolah agar tidak terjadi penyebaran Covid-19. Untuk di sekolah lanjut Bobby Nasution, fasilitas prokes sudah dicek. Namun yang dikawatirkan fasilitas prokes di luar sekolah.
“Kita tetap akan melakukan razia masker dan prokes agar memberikan rasa aman kepada orangtua. Selain itu kita juga mengimbau agar orangtua dapat menjemput anaknya ke sekolah agar dapat langsung pulang ke rumahnya,” jelas Bobby Nasution.
Bobby Nasution juga mengungkapkan, PTM akan diikuti bagi siswa yang sudah divaksin. Bagi yang belum, dapat mengikuti pembelajaran secara daring.
“PTM akan dilakukan secara hybrid, luring dan daring. Karena satu kelas diperbolehkan hanya 8 atau maksimal 10 orang, maka yang lain dapat mengikuti secara daring. Kita prioritaskan yang sudah vaksin,” ungkap Bobby Nasution. (erwe)