Kesulitan Manggung di Tengah Pandemi, Sejumlah Musisi Ngadu ke DPRD Medan
16 Juni 2021Medan, Tabayyun.id : Pandemi Covid-19 benar-benar mempengaruhi prekonomian warga Kota Medan, salah satunya para pelaku seni kerap memanfaatkan cafe, hotel, dan pentas-pentas lainnya di Kota Medan untuk berkarya sekaligus mendapatkan penghasilan.
Inilah yang dirasakan sejumlah musisi Kota Medan yang tergabung dalam Musisi Muslim Medan (M3) saat menyampaikan aspirasinya ke Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Kota Medan, Selasa (15/06/2021) siang.
Dalam pertemuan yang diterima Sekretaris Fraksi PKS, Syaiful Ramadhan, dan Wakil Ketua DPRD Medan, Rajudin Sagala, sejumlah musisi tersebut menyampaikan kesulitannya untuk berkreasi di masa pandemi.
“Hari ini sesuai dengan aturan yang diterbitkan Pemko Medan, live music dan cafe aktifitasnya dibatasi. Kami sangat berharap Pemko Medan memberi solusi untuk permasalahan ini,” ucap Indra Syafri, Ketua M3.
Hal senada juga disampaikan Andi, seorang musisi, yang mengharapkan hiburan live music dan pementasan lainnya bisa diizinkan seperti kegiatan lainnya.
“Kalau kegiatan lainnya bisa dilaksanakan dengan durasi tertentu, kenapa live music tidak? Harus adil, jika memang ditiadakan maka ditiadakan semuanya dengan merata,” harapnya.
Musisi lainnya, Iskandar, juga mengharapkan Satgas Covid-19 bersikap adil dengan banyak permasalahan di lapangan. “Live music di dalam gedung dibiarkan, diizinkan. Tetapi live music di luar dilarang. Kita mengharapkan kalau dilarang, maka semuanya dilarang,” ungkapnya.
Perhatian Pemko Medan
Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Fraksi PKS, Syaiful Ramadhan, mengatakan usulan dan masukan dari M3 akan menjadi perhatian pihaknya. “Kita akan tindaklanjuti permasalahan ini, kita akan sampaikan ke anggota Komisi III agar persoalan ini menjadi perhatian dan disampaikan ke Pemko Medan,” jelas Syaiful.
Ia mengatakan para musisi Kota Medan ini perlu mendapat perhatian Pemko Medan khusunya di masa pandemi. “Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan tentunya yang harus bisa melihat permasalahan ini, sehingga para pelaku kesenian yang kehilangan pencahariannya bisa disalurkan dengan kegiatan lain,” ungkapnya.
Dikatakan Syaiful, banyak program di Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan yang bisa menjadi sarana para musisi di masa pandemi, sehingga mereka tidak merasa diterlantarkan.
“Bagi kita kehadiran musisi ini sangat penting. Mereka merupakan elemen masyarakat yang bisa mengangkat nama Kota Medan. Dan kita tidak ingin di saat pandemi ini mereka seolah dilupakan dan dibiarkan. Saya kira ini catatannya untuk Pemko Medan,” ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua DPRD Medan, Rajudin Sagala, menyampaikan prihatin dengan kondisi para musisi, dan berharap Pemko Medan memberikan perhatian yang serius.
“Keberadaan mereka harus diperhatikan dengan serius, jangan sampai Medan lupa dengan kesenian yang juga merupakan bagian dari sarana untuk mendongkrak popularitas Kota Medan ke depan,” ujar Rajudin.
Terhadap ada beberapa musisi yang sampai tidak sanggup lagi membayar BPJS, Rajudin akan memberikan advokasi agar mereka bisa mendapatkan bantuan. “Ini akan menjadi perhatian kita, termasuk bagi kawan-kawan musisi yang tidak bisa lagi membayar BPJS,” ucapnya. (erwe)
Teks foto: Para musisi Kota Medan foto bersama anggota Fraksi PKS DPRD Kota Medan, Selasa (15/06/2021) siang. (Ist)