Warga Sei Agul Keluhkan Masalah Sampah

Warga Sei Agul Keluhkan Masalah Sampah

20 Maret 2021 0 By admin tabayyun
Spread the love

Medan, Tabayyun.id : Warga Kelurahan Sei Agul mengeluhkan masalah sampah di lingkungan mereka yang hingga kini belum mampu diatasi Pemko Medan. Selain itu, masalah infrastruktur, drainase, bantuan sosial dan penanganan Covid-19 juga masih menjadi persoalan bagi warga.

Diungkapkan salah seorang warga yang hadir, Novia, penduduk Jalan Danau Poso, masalah sampah yang mencemari kebersihan lingkungan belum teratasi di wilayah tempat tinggalnya. Warga masih sering membuang sampah sembarangan, termasuk di sungai. 

“Warga berharap ada mobil pengangkut sampah setiap hari lewat di lingkungan kami agar tidak ada yang buang sampah di sungai,” kata Novia kepada anggota DPRD Medan, Renville Pandapotan Napitupulu, Sabtu (20/3/21).

Menanggapi ini, anggota DPRD Medan, Renville Napitupulu, mengatakan saat ini Kota Medan telah memiliki Perda Pengelolaan Sampah untuk mengatasi persoalan sampah. Namun, hingga kini Pemko Medan belum mengeluarkan perwalnya untuk pelaksanaan perda ini. “Mudah-mudahan di masa Walikota Medan yang baru ini keluar perwalnya,” ujar Renville.

Dikatakannya, penanganan masalah sampah saat ini ditangani Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, namun menurutnya ini tidak cocok karena semestinya ditangani aparatur pemerintah wilayah. Selain itu, sebaiknya juga turut ditangani pihak swasta agar lebih maksimal. 

Intinya, tegas Renville, fungsi pengawasan yang harus diutamakan. DPRD Medan saat ini lagi mengupayakan agar masalah sampah ini ditangani swasta. Sedangkan untuk TPS, saat ini Pemko Medan kesulitan mendapatkan lahan untuk TPS.

Namun begitu, kata Renvile, pihaknya sudah mengusulkan ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan agar disediakan lahan TPS dan anggarannya sudah disediakan termasuk untuk pengadaan becak sampah di kelurahan. 

“Tapi kami juga berharap warga tetap membayar retribusi sampah yang nantinya dananya sebagai PAD dalam pengadaan sarana dan prasarana kebersihan seperti keranjang dan becak sampah,” terang Renville seraya menyesalkan ketidakhadiran puhak Dinas Kebersihan dan Pertamanan di acara tersebut, padahal banyak keluhan warga terkait masalah sampah.

Sementara itu, Kepling di Jalan Karya, M Dalimunthe, menyebut di lingkungannya bila hujan turun pasti banjir karena drainase buruk. Diakuinya sebelumnya anggota dewan Renville Napitupulu meminta kepadanya untuk memperhatikan bila ada perbaikan parit oleh Dinas PU, tapi hingga kini dinas tersebut belum datang. 

“Daya tampung parit sudah tidak mampu, jadi butuh normalisasi. Kita dorong terus Dinas PU agar mau datang menormalisasi parit,” katanya.

Begitu juga Ana Siregar, warga Jalan Orde Baru, keluhkan dinding parit yang sudah longsor padahal sebelumnya sudah difoto aparat pemerintah, tapi belum dibenahi. Ana khawatir longsor tersebut berdampak ke rumahnya.

Menjawab ini, Renville menyebut perbaikan drainase di Jalan Karya usulan dari Lurah Sei Agul dan sudah disampaikan ke Dinas PU yang sudah meninjaunya untuk dilakukan normalisasi parit. 

“Tapi saya bingung dimana kendalanya hingga belum dinormalisasi Dinas PU. Saya juga minta kepada Camat agar segera berkoordinasi dengan pihak P3SU setempat agar dilakukan penanganan drainase,” tandas Ketua DPD PSI Kota Medan ini. (erwe)