Hasyim: Jadikan Momentum HUT Ke-430 Kota Medan Media Intropeksi dan Lebih Mendekatkan Diri Kepada Tuhan

Hasyim: Jadikan Momentum HUT Ke-430 Kota Medan Media Intropeksi dan Lebih Mendekatkan Diri Kepada Tuhan

1 Juli 2020 0 By admin tabayyun
Spread the love

Medan, Tabayyun.id : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan menggelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka peringatan Hari Jadi Kota Medan Ke-430 Tahun 2020, Selasa (30/06/2020), dengan tema “Sinergitas Nilai Kebangsaan Dan Kebersamaan Untuk Bergerak Maju Bersama Demi Medan Rumah Kita Dalam Tatanan Kebiasaan Baru Di Masa Pandemi”.

Ketua DPRD Kota Medan Hasyim dan istri, foto bersama Walikota Medan Akhyar Nasution dan istri. (Ist)

Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim, dalam sambutannya mengatakan peringatan Hari Jadi Kota Medan tahun ini dirayakan dalam suasana penuh keserderhanaan dan keprihatinan, dikarenakan saat ini masyarakat Kota Medan, serta masyarakat di seluruh Indonesia dan dunia tengah menghadapi pandemi Covid-19, dimana virus ini sudah banyak mengambil korban, baik yang positif terjangkit virus maupun yang meninggal dunia.

Untuk itu Hasyim menghimbau agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat dan bersih, dengan mematuhi himbauan pemerintah menjalankan protokol kesehatan berupa physical distancing atau menjaga jarak aman, tetap berada di rumah terkecuali untuk melakukan urusan yang sangat penting, sering mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menghindari kerumunan dan keramaian.

Dari kiri: Wakil Ketua DPRD Medan HT Bahrumsyah, Ketua DPRD Medan Hasyim, Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga dan Wakil Ketua DPRD Medan Rajuddin Sagala. (Ist)

“Dan serta tidak melakukan kegiatan atau acara yang berpotensi mengumpulkan orang banyak. Semua ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus Corona,” ujar Hasyim, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan.

Hasyim mengungkapkan, pandemi Covid-19 ini telah berdampak kepada aspek ekonomi, sosial, budaya, perilaku masyarakat dan aspek lainnya. Saat ini kita dihadapkan pada fase new normal yang harus kita terapkan untuk mencegah terjadinya lebih banyak kerugian di berbagai aspek tersebut.

Pimpinan DPRD Kota Medan foto bersama Forkopimda Kota Medan. (Ist)

Hasyim juga menghimbau agar masyarakat meningkatkan kepedulian sosial, menjaga kebersamaan dan menyatukan tekad, bahu membahu untuk memerangi penularan Covid-9 ini, serta membantu warga yang terdampak Covid-19.

“Mari kita jadikan momentum peringatan Hari Jadi Kota Medan ini sebagai media intropeksi dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa sembari berdoa, kiranya wabah Covid-19 ini segera berakhir dan situasi menjadi lebih baik sebagaimana sebelumnya,” kata Hasyim.

Suasana rapat paripurna istimewa DPRD Kota Medan dalam rangka peringatan Hari Jadi Kota Medan Ke-430. (Ist)

Hasyim menambahkan, Pemerintah Kota (Pemko) Medan tentunya terus berusaha mengupayakan berbagai hal yang bisa meringankan beban masyarakat, sesuai kemampuan dan sumber daya yang ada dengan memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku.

“Dalam hal ini kami menghimbaukan agar kiranya Pemko Medan memperhatikan regulasi peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pasca pandemi Covid-19 tidak ada yang tersangkut permasalahan hokum,” tegas Hasyim.

Ia menjelaskan, sejarah lahirnya Kota Medan diawali dengan dibukanya sebuah kampung yang dinamai Medan Puteri oleh Guru Patimpus pada tahun 1590, yang berlokasi di Tanah Deli. Maka sejak jaman penjajahan dahulu, orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli.

Pembacaan doa dalam rangkaian rapat paripurna istimewa DPRD Kota Medan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Medan Ke-430. (Ist)

“Dahulu orang menamakan Tanah Deli, mulai dari Sungai Ular (Deli Serdang) sampai ke Sungai Wampu di Langkat. Sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada saat itu, wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah antara kedua sungai dimaksud,” ungkap Hasyim mengingat kembali sejarah Kota Medan.

Pada awal perkembangannya, imbuh Hasyim, kampung kecil yang bernama Medan Putri tersebut berkembang pesat dikarenakan lokasi posisinya yang strategis, karena terletak di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura, tidak jauh dari Jalan Putri Hijau sekarang ini.

Pimpinan dan anggota DPRD Kota Medan. (Ist)

Kedua sungai tersebut pada jaman dahulu merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai, sehingga kampung Medan Putri yang merupakan cikal bakal Kota Medan, cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting dan maju pesat.

Saat ini Kota Medan yang berpenduduk sekitar 2,26 juta jiwa (data sensus penduduk dari BPS tahun 2018), menghadapi berbagai permasalahan, di antaranya adalah masalah drainase yang buruk, mengakibatkan terjadinya banjir yang berulang, masalah sampah yang menumpuk akibat perilaku masyarakat yang kurang menyadari pentingnya hidup bersih dan sehat dan lambannya aparat kebersihan Pemko Medan dalam menanganinya.

Selanjutnya, ujar Hasyim, masalah penerangan lampu jalan yang masih sangat minim, dimana penerangan lampu jalan yang masih kurang banyak dan kurang terang, mengakibatkan Kota Medan menjadi kota yang gelap gulita di malam hari, dan hal ini menyebabkan rawannya tindak kejahatan, tindak kriminalitas dan perbuatan asusila.

Suasana rapat paripurna istimewa DPRD Kota Medan dalam rangka peringatan Hari Jadi Kota Medan Ke-430. (Ist)

Kemudian masalah penataan kota yang masih semrawut, lanjut Hasyim, diharapkan agar Pemko Medan lebih banyak mengadakan taman-taman kota, hutan kota dan spot untuk anak-anak muda berkarya. “Serta tindak kejahatan dan kriminalitas yang masih tinggi terutama tindak kejahatan di jalanan berupa begal, pencurian kendaraan bermotor, judi dan togel serta narkoba yang meresahkan masyarakat,” ungkapnya.

Saat ini, imbuh Hasyim, yang paling utama sangat mempengaruhi peningkatan kriminalitas di Kota Medan adalah maraknya peredaran gelap narkoba yang tergolong sangat tinggi. Rusaknya mental dan akal sehat masyarakat terutama pemuda, dapat membuat mereka bisa melakukan tindak kejahatan apa saja.

“Untuk itu diharapkan tindakan tegas aparat hukum dalam menangani penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba ini demi menyelamatkan generasi bangsa,” pungkas Hasyim. (erwe)