
Paul: Pembangunan Jangan Berdampak Buruk Bagi Warga
9 Maret 2020Tabayyun.id – Medan: Pembangunan industri yang rencananya dipusatkan di Medan bagian utara jangan berdampak buruk bagi masyarakat di sana. Misalnya banjir dan dampak sosial lainnya.
Hal ini diungkapkan anggota Pansus DPRD Medan pembahasan Revisi Ranperda RTRW Kota Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak, kepada wartawan, Senin (9/3/20).
Ia mempertanyakan seperti apa nantinya kawasan Belawan bila memang dijadikan daerah industri.
“Karena dikhawatirkan banyak hutan mangrove yang hilang. Masih ada mangrove saja di sana banjir, nah bagaimana nanti kalau ini disetujui. Seperti aparencana untuk menangani banjir rob contohnya,” sebut Paul.
Politisi PDI Perjuangan ini mengingatkan jangan sampai nantinya pembangunan justru merugikan masyarakat di Medan bagian utara.
“Nanti malah DPRD Medan yang diprotes, kok bisa disetujui ranperda ini. Dampak sosialnya juga harus
dilihat apakah ada untungnya bagi masyarakat,” bilangnya.
Dirinya juga tak terlalu setuju soal rencana kawasan Medan bagian selatan seperti Medan Johor, Tuntungan dan Selayang, yang difokuskan menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
“Tidak setuju juga kalau semua RTH dialihkan ke Medan selatan. Karena bisa berefek juga dengan melambatnya pembangunan di sana. Pemko supaya mempelajari itu lagi dengan lebih baik,” urainya.
Paul juga mengataakan Pemko Medan seperti tidak memahami apa yang disampaikan pada rapat yang digelar di ruang Banggar DPRD Medan, Senin (9/3/20).
“Mereka (Pemko Medan) juga menjawab tadi seperti tidak memahami tupoksinya. Karena itulah minggu depan kami akan kunjungan ke Menteri LHK dan kementerian terkait untuk melihat apakah benar kajian itu,” tuturnya.
Untuk diketahui, revisi Ranperda RTRW akan mendorong penambahan luas RTH di Kota Medan agar sesuai dengan amanat UU No 26/2007 yang mengharuskan luas RTH minimal 30 persen dari luas wilayah.
Selain itu lahan seluas 1.029 hektar di kawasan Medan Utara bakal dijadikan lahan mangrove, kawasan perdagangan regional dan jasa, pertahanan keamanan, budaya dan lainnya. (erwe)
Teks foto: Paul MA Simanjuntak