Dewan Tangani Kasus HK CS DPRD Medan
15 Juli 2019Tabayyun.id – Medan : Imbas ketidakhadiran pimpinan PT. Dian Ratna Abadi (DAR) selaku perusahaan penanggung jawab cleaning service (CS) DPRD Medan, pihak Komisi II DPRD Medan belum dapat memutuskan nasib yang dialami, Yosafat Sudarso, salah satu petugas CS yang di-PHK oleh perusahaan.
Sebelumnya, Komisi II yang dipimpin Bahrumsyah, mengelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait dengan pengaduan Yosafat Sudarso, Senin (15/7/2019) di ruang Komisi II, yang menghadirkan pihak BPJS Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Medan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Sementara dalam pertemuan itu hadir Syafri Piliang, pengawas PT DAR, didampinggi Irwan, General Manager PT. DAR.
Dalam rapat tersebut, Yosafat berharap adanya keadilan atas nasib yang dialaminya. Ia mengatakan dirinya dikeluarkan pihak perusahaan karena dinilai melakukan kesalahan.
“Saya tidak tahu apa-apa, tiba-tiba sudah dikeluarkan. Saya bekerja di lantai 6, tapi ketanuan ada kotoran tikus di salah satu ruangan. Padahal saat itu saya sedang sakit dan sudah menyampaikan surat dari dokter,” kata Yosafat..
Bahrumsyah selaku pimpinan rapat saat itu mempertanyakan persoalan yang dialami pekerja sekaligus mempertanyakan pimpinan PT Dian Ratna Abadi (DAR).
Kata Syafri, pimpinan PT Dian Ratna Abadi (DAR) tidak bisa hadir. “Pimpinan kami sedang berada di luar kota, jadi beliau tidak bisa hadir,” katanya sambil menunjukkan surat dari pimpinan mereka.
Namun saat Bahrumsyah mempertanyakan adanya persoalan tentang sistem pembayaran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan para petugas CS, hal ini tak bisa dijawab.
“Untuk hal itu pimpinan kami yang bisa memberikan jawaban,” kata Syafri.
Terkait dengan persoalan yang dialami petugas CS, Yosofat, dikatakan Syafri pihaknya sudah memberikan surat peringati (SP).
“Karena di salah satu ruangan kami menemukan adanya kotoran tikus dan selanjutnya adanya abu rokok, makanya kami berikan peringatan,” ucapnya.
Terkait dengan persoalan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, saat itu Bahrumsyah menyatakan agar kedua instansi tersebut mampu memberikan data yang singkron.
“Jadi kami belum bisa memberikan rekomendasi apapun terhadap persoalan ini. Kami menunggu kehadiran pimpinan perusahaan, sehingga semuanya bisa tuntas,” kata Bahrumsyah yang akan melanjutkan pertemuan di hari berikutnya. (erwe)