Anggaran Besar, Tapi Medan Masih ‘Dikepung’ Banjir
24 Juni 2019Tabayyun.id – Sejumlah fraksi di DPRD Kota Medan menyoroti masalah banjir yang masih belum tertangani dengan baik. Padahal, pemerintah Kota Medan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,83 miliar untuk pemeliharaan drainase/gorong-gorong di daerah ini.
Menurut Ketua Fraksi PKS DPRD Medan, Jumadi (foto), sementara di lapangan dalam beberapa pekan terakhir curah hujan di Kota Medan mengalami peningkatan yang signifikan, yang mengakibatkan Medan ‘dikepung’ banjir.
“Menurut kami hujan lebat adalah salah satu ujian atau indikator pembangunan infrastruktur seperti jalan dan drainase di Kota Medan apakah berhasil atau tidak,” sebut Jumadi kepada wartawan, Senin (24/6).
Dia menilai penanganan banjir di Kota Medan sesungguhnya telah dilakukan antisipasi jangka panjang oleh Pemko Medan. Untuk memperbaiki idiom ‘Medan Kota Sejuta Lobang’, Pemko Medan telah menganggarkan Rp1 triliun lebih untuk perbaikan insfrastruktur jalan pada tahun 2017 dan Rp900 miliar pada tahun 2018.
“Namun kenyataannya saat hujan lebat, Medan masih dikepung banjir sehingga mengakibatkan biaya pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan menjadi sia-sia,” sebutnya.
Terkait penanganan banjir yang saat ini dipimpin langsung oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, menurut Jumadi, warga Medan sesungguhnya merasa berterima kasih sekaligus malu. Sebab, Medan masih memiliki walikota yang saat ini dijabat Dzulmi Eldin.
“Kita harusnya malu karena penanganan banjir kan seharusnya dilakukan oleh Wali Kota Medan, tapi diambil alih gubernur. Kita juga berterima kasih kepada gubernur yang sudah susah payah menangani banjir di Kota Medan,” ujar Jumadi.
Banjir di Kota Medan, menurut Jumadi, tak melulu tanggungjawab Pemko Medan tapi juga beririsan dengan yang lain, diantaranya tidak berfungsinya bendungan yang merupakan bantuan Jepang, serta masyarakat yang belum memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Fraksi PDI Perjuangan lewat jurubicaranya Boydo HK Panjaitan juga menyoroti masalah banjir antara lain terjadi di Kelurahan Beringin, Medan Selayang, Kelurahan Kuala Bekala, Medan Johor, Kelurahan Sei Mati dan Kampung Baru, Medan Maimun, Kelurahan Amplas, Medan Amplas dan beberapa titik lainnya di Kota Medan.
“Banjir tersebut mengakibatkan kerugian material dan moril bagi warga masyarakat yang kebanjiran, untuk menghindari kejadian serupa tidak terulang kembali, langkah-langkah apa yang telah saudara wali kota lakukan untuk mengatasinya, mohon penjelasan,” sebut Boydo. (Valan)