Jangan Pilih Lagi Dewan Tak Bekerja Untuk Rakyat
6 Maret 2019Medan.Tabayyun.id – Masyarakat diharapkan jeli dalam memilih calon anggota legislatif (caleg) yang maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang, terutama caleg yang saat ini masih duduk sebagai anggota dewan, baik DPRD Medan, DPRD Sumut, DPR RI, yang selama ini tidak ada kinerjanya memperjuangkan rakyat.
“Jangan pilih caleg yang “turun” ke rakyat hanya saat menjelang pesta demokrasi,” ujar pengamat politik M Jaliamet Gultom kepada wartawan, Minggu (3/3) berkomentari situasi politik saat ini.
Disebutkannya, saat ini banyak caleg yang mengumbar janji dalam kampanyenya kepada masyarakat. Hal itu belum terbukti karena caleg tersebut belum memiliki pengalaman duduk sebagai anggota dewan.
Lebih mudah menilai caleg yang saat ini duduk sebagai anggota dewan. Masyarakat bisa menilai kinerjanya selama 4,5 tahun belakangan, apakah pro rakyat atau selama jadi anggota dewan tidak pernah turun ke rakyat.
“Untuk apa dipilih caleg yang tidak pernah peduli terhadap rakyat selama duduk menjadi anggota legislatif. Artinya, selama ini anggota dewan yang duduk hanya peduli terhadap dirinya dan partainya sendiri. Sementara sebagai wakil rakyat, justru tidak pernah peduli terhadap kesulitan yang dialami warga yang memilihnya,” ujar Gultom lagi.
Sebagai contoh, imbuhnya, bisa dilihat di DPRD Medan. Warga harus bisa melihat kinerja para wakil rakyat di DPRD Medan yang kembali menjadi caleg. Dalam seminggu berapa kali para anggota dewan itu masuk untuk membicarakan nasib rakyat Kota Medan?
Kemudian, kata Gultom, apa saja yang mereka lakukan selama 4 tahun bekerja di legislatif. Apakah keluhan rakyat bisa diselesaikan para anggota dewan, atau warga lebih banyak dikecewakan anggota dewan yang mereka pilih 4 tahun lalu itu?” ungkapnya.
Menurut dia, warga harus pandai menilai dan memilih calon wakilnya di legislatif, agar lima tahun ke depan bisa memperjuangkan aspirasi rakyat, bukannya mementingkan diri sendiri dan partainya saja.
Gultom mengajak agar seluruh rakyat yang memiliki hak suaranya dapat memberikan suaranya kepada orang yang tepat.
“Jadilah pemilih yang cerdas agar masa depan bangsa bisa lebih baik. Di tangan kita lah nasib bangsa ini ditentukan. Salah memilih, berarti 5 tahun ke depan kita yang merasakan akibatnya,” ujarnya. (Ki)